Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memilih Pergi

17 Juni 2019   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2019   12:55 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Kita pernah menanam hujan di pelupuk rembulan. Saling memupuk cumbu, pada hamparan rindu yang bertebaran. Namun saat jarak memisahkan dan rutinitas memaku keberadaan. Dengan angkuh kau menapaki arah yang berselisihan. Bahkan memulainya dengan langkah paling besar; pengkhianatan.

Adalah salahku, membiarkanmu menyimpan ragu pada kekayuh rindu yang begitu lambat menujumu. Maka wajar, jika kau menabur lupa pada kenangan yang pernah kita jalani bersama, karena aku hanyalah si miskin dengan seonggok ketulusan yang gagap untuk menjanjikan bahagia. Namun, kukira kau tak tahu satu hal, bahwa kebahagiaan hidup tak hanya tentang kekayaan.

Untukmu, pematah janji. Selamat menempuh hidup baru, dengan dia yang kau pilih membersamaimu, kini. Jika suatu hari nanti, ternyata penyesalan mengerogoti hatimu, lalu kerinduan menguasai arah pandanganmu. Yakinlah, mencariku hanyalah kesia-siaan. Sebab aku pun telah memilih pergi, dan menjadikan sepetak tempat yang pernah kau singgahi, sebagai masalalu yang harus kulupakan.

Banjarmasin, 13 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun