Desau angin membawa kita semakin hanyut dalam kesyahduan. Masuk, merobek dingin di tengah riak-riak ombak segala ingin. Mabuk dimanja gelombang dengan hangat yang melenakan.
Duhai pasir yang mendamba pasang, izinkan aku bertukar cangkir kopi denganmu malam ini. Sembari memandangi layarmu terkembang di atas permukaan. Meliuk dan berkejaran menyemai pesona yang tak ada habisnya membuat mukaku merah penuh sipu--malu.
"Kita berpacu, yuk!" ajakmu.
Tidak!
Aku hanya ingin menikmati alunan pandang yang kau sajikan. Bukannya aku takut tenggelam, tapi kau adalah objek keindahan yang tak bisa kulewatkan.
Di bawah purnama
Bermandi cahaya
Kau rebahkan lelah
Setelah gigil didera basah
Seruput lagi kopinya!
Degap dalam dekap ini menjadikanmu hangat kembali
Temu rindu yang tersepai
Di sepanjang pasir pantai
Menjadi saksi cinta kita dalam damai
Padu tak pernah terurai
Hingga maut menjadikannya usai
Angsana, 19 Maret 2019