Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Purnama

19 Maret 2019   21:01 Diperbarui: 19 Maret 2019   21:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desau angin membawa kita semakin hanyut dalam kesyahduan. Masuk, merobek dingin di tengah riak-riak ombak segala ingin. Mabuk dimanja gelombang dengan hangat yang melenakan.

Duhai pasir yang mendamba pasang, izinkan aku bertukar cangkir kopi denganmu malam ini. Sembari memandangi layarmu terkembang di atas permukaan. Meliuk dan berkejaran menyemai pesona yang tak ada habisnya membuat mukaku merah penuh sipu--malu.

"Kita berpacu, yuk!" ajakmu.

Tidak!

Aku hanya ingin menikmati alunan pandang yang kau sajikan. Bukannya aku takut tenggelam, tapi kau adalah objek keindahan yang tak bisa kulewatkan.

Di bawah purnama
Bermandi cahaya
Kau rebahkan lelah
Setelah gigil didera basah

Seruput lagi kopinya!
Degap dalam dekap ini menjadikanmu hangat kembali

Temu rindu yang tersepai
Di sepanjang pasir pantai
Menjadi saksi cinta kita dalam damai
Padu tak pernah terurai
Hingga maut menjadikannya usai

Angsana, 19 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun