Mohon tunggu...
Ike Aprillina
Ike Aprillina Mohon Tunggu... Belajar Menulis #tulisanikemy

#tenangtapimenghantam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siapkah Aku Bila DipanggilMu?

14 Agustus 2025   14:00 Diperbarui: 14 Agustus 2025   14:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun bukan berarti kegelisahan itu hilang.

Justru kini, setiap kali aku berbuat salah---berkata kasar, iri hati, menunda-nunda kebaikan---aku seperti langsung ditegur oleh hatiku sendiri.

"Kalau kamu dipanggil malam ini, bagaimana?"

Pertanyaan itu tak pernah benar-benar pergi.

Suatu malam, setelah shalat Tahajud yang masih aku pelajari, aku duduk merenung di sajadah. Hening. Air mataku menetes tanpa suara. Kali ini bukan karena takut, tapi karena rindu. Rindu pada Tuhan yang lama aku abaikan. Rindu untuk menjadi hamba yang lebih baik. Rindu untuk hidup dengan arah yang benar.

Aku sadar, kematian memang misteri. Tapi hidup adalah kesempatan. Selama napas masih ada, aku ingin memperbaiki diri. Meski perlahan. Meski jatuh bangun.

Aku menulis surat pada diriku sendiri:

Ike,

Jika suatu saat kamu dipanggil, semoga kamu dalam keadaan sudah mencoba. Sudah berjalan ke arah-Nya, walau belum sampai. Sudah menyesali dosa-dosa, walau belum bisa menebus semuanya. Sudah mencintai Tuhanmu, walau cintamu belum sempurna.

Semoga kamu wafat dalam usaha.

Surat itu kulipat rapi dan kusimpan di dalam Al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun