Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Edelweiss-ku

1 Mei 2017   16:22 Diperbarui: 1 Mei 2017   16:30 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pernikdunia

Ve berjalan cepat, wajahnya pucat pasi, ia tak mempedulikan teriakan Alma di belakangnya.  Gadis berambut ekor kuda itu berlari tanpa menghiraukan peluh di sekujur tubuhnya.  Di depan pintu sebuah kamar kos ia berhenti, nafasnya memburu. Ia mengetuk pintu bercat putih itu dengan sekuat tenaga.

"Edooo." Teriaknya tak sabar.

Tidak ada sahutan.

"Edooo, buka."  Gadis itu berteriak parau, tenaganya habis. Kedua matanya pegal menahan tangis.

Tak lama derit pintu pun terdengar lalu menyembul sebuah kepala dengan rambut acak-acakan dan mata masih terpejam. Tanpa menunggu lama Ve menerjang.

"Kamu harus menemukannya." Mata gadis itu sibuk mencari ke sekeliling kamar. Tangannya mulai bekerja sementara pemuda yang di panggil Edo bersandar di dinding, belum sepenuhnya terjaga. Kini diatas ranjang telah terkumpul banyak barang. Carrier, jaket, kompas, altimeter, matras, sleeping bag, pisau lipat, perlengkapan P3K, senter, kaus tangan, trekking pole, masker sampai gaiter. Setelah semua terkumpul, Ve terduduk lelah sementara Edo menatap Ve tak mengerti.

"Menemukan apa? Ada apa ini? Aku baru bisa tidur 3 jam lalu, dan kamu dengan seenaknya membangunkan aku, mengacak-acak kamarku dan bertingkah aneh seperti ini."

Belum sempat Ve membuka mulutnya, dari luar terdengar  langkah kaki terburu.

"Do, kita harus berangkat sekarang juga." Seorang pemuda berperawakan tinggi besar berdiri di ambang pintu.

"Berangkat kemana?" Edo mengaruk kepalanya.

"Ve? Kamu belum beritahu dia?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun