Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (25)

23 Agustus 2017   17:01 Diperbarui: 24 Agustus 2017   08:24 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : blognyafitripII

"Manggung?  Ye Artis?"

Jed menggeleng gelengkan kepalanya.

"Iya, artis tan. Noh yang make up in dia kan make up artist diatas propesional, lapisan ketujuh malah. Jadi gak usah pakai direvisi segala lah, apa kata dunia make up nantinya kalo mata dia nanti jadi kayak mata panda." Rein berkata dengan berapi api, mukanya ia buang kembali jauh jauh dari hadapan wajah tante berbibir tebal itu. Jed menarik narik tangan Rein dengan gusar.

"Eiih enak aja mata panda, ye jangan sembarangan ngomong ya, eike itu lebih propesional dari yang lapisan ketujuh itu." Si tante kembali melirik Rein dengan tatapan setajam goloknya dan lagi lagi membuang mukanya tapi tetap tersenyum manis kepada Jed.

Bibir Rein mendadak menjadi sekeriting rambut Ahmad Albar. Baru saja ia akan membuka mulutnya untuk mendebat si tante palsu itu ketika tiba tiba Jed berteriak "Kiri" dan menarik lengan Rein untuk turun bersamanya.

"Ih aku belum selesai sama dia," protes Rein kesal.

"Kamu itu gak akan selesai selesai dengan dia, kalian itu sama gilanya, bintang kalian kayaknya sama."

"Enak aja." Rein berjalan cepat mendahului Jed dengan wajah di tekuk.

Jed mengulum senyumnya dan menjajari langkah Rein.

"Hmmm ngambek, aku suka kalo kamu ngambek gini, lucu keliatannya."

Kini Rein membuang mukanya kembali, entah berapa banyak muka yang telah ia buang buang secara percuma.  Tapi yang pasti, esok atau lusa apakah ia masih bisa membuang mukanya di hadapan Shia. Mendadak hatinya merasa tidak tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun