Mohon tunggu...
Iin Rismawati
Iin Rismawati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa Mulai mencintai kopi dan puisi Berkawan dengan arwah kelaparan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Malam

25 Desember 2018   14:12 Diperbarui: 11 Februari 2019   21:43 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jemari senja mengetuk pintu kegelapan malam berwajah legam

reranting engan berbisik begitupula dedaunan tak lagi bercakap

suara suara lenyap mendaki ke puncak senyap

hanya napas malam, kian mencekam bersama bayang kelam

menara kegelisahan berdiri di sudut rasa

tubuh dingin berselimut debu terbaring letih terbingkai tirai kesepian

tangan malam meraba raba luka mengaga di dada  

aroma duka menghiasi jiwa dan raga

tetes tetes rindu mengalir membentuk harmoni alam

hitam pekat seperti jelaga

langit sepi, rembulan bersembunyi di balik awan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun