Semester 3 bisa disebut masa krisis untuk semua mahasiswa, kalau di awal kuliah semester 1 dan 2 masih adaptasi sama dunia kampus masuk semester 3 mulai ngerasain beban kuliah yang makin padat. Tugas numpuk, jadwal padat, belum lagi organisasi yang membuat waktu segera habis dan sosial energi lemah alias capek. Dari ini banyak mahasiswa mulai ngerasa burnout yang capek lahir batin mental tenaga semuanya.
Burnout di semester 3 juga datang karena ekspektasi yang makin tinggi, ada yang dituntut orang tua mendapatkan IPK tinggi ada juga yang nuntut diri sendiri untuk selalu produktif. Kenyataan apa ? Enggak sesuai ekspektasi, tidak bisa membagi waktu yang membuat kita merasa cemas dan setres akan ketakutan. Lama lama kalau tidak di kontrol membuat energi dan semangat belajar menurun.
Selain itu semester 3 itu sudah tidak di anggap anak baru lagi, harapannya anak semester 3 sudah bisa mandiri ngerti ritme kuliah, bahkan mulai memikirkan masa depan. Tekanan ini bikin banyak mahasiswa ngerasa harus selalu bisa, padahal manusiawi kan kalau kita kadang capek dan ngerasa tidak sanggup. Tapi karena gengsi atau takut dinilai lemah, akhirnya dipendam sendiri yang membuat malah semakin berat.
Penting banget untuk semester 3 mempunyai tips untuk ngadepin burnout, dengan istirahat cukup cerita ke pacar atau self reward untuk diri sendiri. Kuliah itu dengan perjalanan panjang bukan sprint, tapi jangan kehabisan tenaga di jalan cuman karna lupa dengan diri sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI