Mohon tunggu...
IFADLAN ADITIA
IFADLAN ADITIA Mohon Tunggu... Sebagai mahasiswa semester 1

Hobi saya bermain volly

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Lingkungkungan, dan Budaya dalam perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   19:16 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:55 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Peran Lingkungan

a. Lingkungan Rumah

 Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh anak, sehingga orang tua harus mampu menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif bagi anak. Pengalaman pertama kali didapat anak dari lingkungan keluarganya. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa anak-anak dari lingkungan rumah berkualitas rendah (dinilai menggunakan observasi sensitivitas ibu dan lingkungan rumah) dan lingkungan penitipan anak yang berkualitas rendah (dinilai menggunakan observasi pengaturan penitipan anak) memiliki tingkat tertinggi masalah perkembangan dan tingkat perilaku prososial terendah.

b.  Lingkungan Sekolah

  Peran lingkungan sekolah terhadap perkembangan sosioemosional anak sangat penting karena sekolah merupakan tempat kedua bagi anak setelah keluarga untuk belajar, berinteraksi, dan berkembang. Di lingkungan sekolah, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan sosial, pengelolaan emosi, dan nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter mereka

 Lingkungan memiliki peran sentral dalam perkembangan sosial emosional anak. Termasuk dengan lingkungan sekolah, guru harus mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini bukan hanya guru, melainkan seluruh staf yang ada di sekolah, baik bidang akademik, kebersihan, keamanan dan lain sebagainya. Sehingga anak mampu menangkap setiap informasi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, anak harus merasa aman dan nyaman berada di lingkungan sekolah, agar anak mampu menyerap dan mengimplementasikan nilai-nilai yang telah ia dapatkan di lingkungan sekolah.

  

   Keterlibatan orang tua dan lingkungan sekolah anak memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial emosional anak di Desa Semampir Kraksaan Probolinggo. Orangtua perlu mengetahui tentang keadaan dan perilaku anak mereka selama berada di sekolah, dan manfaat untuk gurunya sendiri dapat berkomunikasi dengan orangtua siswa tujuannya untuk memahami perilaku anak selama berada di rumah. Terciptanya lingkungan keluarga yang baik, lingkungan sekolah yang kondusif menjadi poin penting untuk membantu perkembangan sosial emosional anak secara optimal. Lingkungan keluarga yang baik, dan lingkungan sekolah yang kondusif dapat menciptakan anak dengan perkembangan sosial emosional yang baik.

Perkembangan sosioemosional anak merupakan proses yang sangat penting dalam perkembangan psikologis mereka. Anak-anak belajar mengelola emosi mereka, berinteraksi dengan orang lain, dan membangun hubungan yang sehat melalui berbagai tahap perkembangan psikososial, interaksi sosial, dan pengalaman pribadi. Lingkungan yang mendukung, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat, memainkan peran penting dalam perkembangan ini

B. Peran Budaya

Budaya dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap emosi, hal itu akan menentukan tingkah laku seseorang mengenai penerimaan atau penolakan yang akhirnya akan menjadikan emosi yang negative atau emosi yang positif, misalnya ialah budaya di jaman dahulu dimana perempuan diwajibkan terus menerus di dalam rumah, tidak diperbolehkan untuk bisa membaca, dan tidak diperbolehkan melawan lelaki. Menurut (Wijaya, 2016) mengatakan bahwa Budaya tersebut akhirnya menimbulkan rasa pertentangan dan menimbulkan luapan emosi hingga budaya tersebut mulai dihilangkan dengan emansipasi dan kini menjadi lebih terbuka, setiap lelaki dan wanita berhak menyampaikan emosi dengan cara yang benar dan cara yang sama, perempuan tidak menjadi sosok yang selalu di bawah dan sosok yang selalu menurut. Perubahan persepsi emosi karena budaya tersebut pun menimbulkan dampak positif dan negative, dampak positifnya perempuan emnjadi lebih berkembang, namun memiliki dampak negative pula yaitu banyaknya perempuan yang tidak bisa menjaga emosinya dan bahkan terlihat lebih besar dari emosi yang dimiliki lelaki (Zuchdi, 1995) tentunya hal itu dapat diambil pelajaran bahwa setiap budaya selalu memiliki hal positif dan wajib dianut serta dikembangkan hal yang menjadi alasan kebaikan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun