Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serba-serbi di Balik Secangkir Kopi

2 Juli 2021   00:04 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:02 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kata kopi, sudah terbayang di mata, bubuk hitam pekat dengan aroma harum yang memikat. Hmm... Kopi memang sangat identik dengan warna, rasa dan aromanya. Baru mencium aromanya saja sudah terbayang kenikmatannya,  apalagi sembari menyeruputnya ada sensasi yang tidak dapat di lukiskan. 

Katanya menyeruput  Secangkir kopi mampu memicu  mood dan semangat baru,  membawa rasa tenang dan santai serta mampu memunculkan ide-ide cemerlang.

Kopi banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, tapi tahukah kamu  darimana  asalnya Kopi?

Kopi adalah tanaman genus capea. Dari berbagai literatus  diketahui kopi pertama kali ditemukan di Abbyssinia nama wilayah lawas di Aprika yang kini mencakup wilayah Etiopia dan Eritrea.

Kopi pertama kali dipopulerkan oleh Bangsa Arab. Dalam bahasa arab Kopi disebut dengan Qohwah yang berasal dari kata quwwah yang artinya kekuatan karena setelah minum kopi timbul semangat dan kekuatan.

Bangsa Arab mengendalikan perdagangan biji kopi dan diperdagangkan sampai ke wilayah Eropa melalui pelabuhan Mocha, sebuah kota yang terletak di wilayah Yaman. Mocha adalah satu-satunya gerbang  perdagangan kopi sehingga orang Eropa menyebut kopi dengan sebutan Mocha.

Di Indonesia Tanaman Kopi pertama kali di bawa oleh Belanda pada masa VOC antara tahun 1696-1699. Jenis Kopi Arabica dari Arab Saudi dibawa ke Batavia (Jakarta) dan di kembangkan di wilayah Jati Negara. Selanjutnya tanaman kopi berkembang kedataran tinggi Gayo Aceh, Toraja Sulawesi, Kintammani Bali, Mandailing Sumatera utara, dan  Flores Nusa Tenggara Timur.

Aceh memiliki Perkebunan Kopi yang sangat luas yaitu  terdapat di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah diatas ketinggian 1000-1200 mdpl. Menurut data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Jumlah produksi dari kedua wilayah ini mencapai 66,249,275 ton pertahun.

Kopi yang berasal dari Bener Meriah dan Aceh Tengah ini di kenal dengan nama Kopi Gayo.  Kopi Gayo terkenal sangat nikmat. Karena merupakan kopi Organik. Kopi Organik memiliki rasa yang sangat khas sedapnya. Kopi Organik hanya diproduksi dilahan yang tingkat kesuburannya tinggi, dan curah hujan yang cukup serta memiliki daya dukung lingkungan yang baik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Minum Kopi  Dapat menghilangkan kantuk, mitos atau Fakta?

Dari zaman dahulu  Kopi dipercaya dapat menghilangkan rasa kantuk. Konon sebuah  kisah menceritakan  sorang pengembala kambing yang menemukan keanehan pada kambing-kambingnya setelah memakan buah kopi. Kambing-kambing tersebut menjadi berenergi dan tidak tidur pada malam hari.

Terlepas dari benar atau tidaknya kisah tersebut tidak perlu diperdebatkan. Para ahli tentu lebih kompeten menemukan alasan yang lebih ilmiah. Ditulis di halaman Dokter disebutkan bahwa, kopi memang dapat menghilangkan kantuk. Hal ini disebabkan oleh kandungan kafein yang ada di dalam kopi. Kafein menstimulasi pusat saraf  yang sebelumnya melewati jaringan epitel, Lapisan mulut, tenggorokan, kerongkongan, perut, serta masuk kealiran darah.

Setelah system saraf terstimulasi oleh kafein, tekanan darah naik dan jantung akan berdetak lebih kencang menjadikan tubuh lebih berenergi dan meningkatkan mood. Sehingga tidak mengantuk. Tetapi ini tidak berlangsung lama hanya sekitar 5 jam saja. Tiap orang tentu responnya tidak sama tergantung kondisi fisik, dan umur  masing-masing orang.

Apakah kamu termasuk salah satu penggemar kopi?

Jika kamu penggemar kopi Jalan-jalanlah ke Aceh pasti tidak akan sulit mencari secangkir kopi nikmat. Di sepanjang perjalanan, mulai dari Aceh Tamiang sampai ke Banda Aceh kamu dapat menemukan penjual kopi. Mulai dari warung kecil,  kaki lima ataupun Kafe-kafe.

Tradisi minum kopi di Aceh sangat kental dan telah membudaya sejak lama, Sejak zaman Kesultanan Aceh masyarakat sudah gemar "ngopi".  Parasasti Teuku Umar yang ada di desa  Meugoe Meulaboh membuktikan bahwa kala itu tradisi ngopi sudah sangat populer di kalangan masyarakat Aceh . Prasasti itu di tulis dalam bahasa Aceh yang berbunyi:

" Beungoh singoh getanyoe jep kupi di keude meulaboh atawa ulon akan sahid

(besok pagi kita akan minum kopi di melaboh atau aku akan mati sahid)"

Prasasti  itu berisi Pesan terakhir dari Teuku Umar yang diucapkan sebelum beliau wafat pada tanggal 11 Februari 1899 dalam peperangan melawan penjajahan belanda.

Varian kopi apa yang menjadi minuman favorit mu?

Dahulu di Aceh para penggemar kopi hanya berasal dari kalangan dewasa dan lansia saja, namun sekarang berbeda, banyaknya jenis kopi dan semakin kreatif dalam  cara mengolahnya  kini minuman kopi juga menjadi populer dan digemari dikalangan anak muda.

Cara Pengolahan kopi yang berbeda menghasilkan varian rasa yang berbeda pula. Semakin berkembangnya teknologi semakin kreatif pula orang-orang mengolah kopi.  Apapun cara pengolahannya Kopi tetaplah nikmat walau hanya di proses secara sederhana seperti orang-orang zaman dahulu mengonsumsi kopi cukup dengan cara menambahkan gula dan menyeduhnya dengan air yang sangat panas.

Kini pengolahan kopi semakin modern, Ada varian kopi yang dihasilkan dengan cara mengekstrak biji kopi. Metode seperti ini dikenal dengan nama Kopi Espresso. Espresso berasal darai bahasa Italia yang berarti  express  atau " cepat". Caranya yaitu dengan mengiling kopi menggunakan mesin lalu biji kopi yang telah menjadi bubuk di ekstrak dengan menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi.

Saat ini di Aceh Kopi yang sangat populer adalah Kopi dengan varian rasa Sanger. Varian ini bermula dari kota banda Aceh namun kini merebak kedaerah-daerah lainnya di Aceh.

Ada cerita unik di balik secangkir Kopi Sanger. Aku juga baru tahu setelah membaca https://www.merdeka.com/peristiwa/mengenal-sejarah-sanger-kopi-susu-khas-aceh. Kopi Sanger terlihat seperti kopi susu tapi bukan kopi susu. Ada dua versi asal mula kata "Sanger". Versi pertama menyebutkan Sanger berasal dari kata" sange" untuk menyebut antara rasa kopi dan rasa susu, bukan rasa kopi dan bukan juga rasa susu, berbeda juga dengan kopi susu.

Namun versi lain menyebutkan Sanger  adalah bahasa frasa" sama-sama ngerti". Konon katanya kata ini bermula dari para mahasiswa di Banda Aceh pelanggan kopi  yang tidak mampu setiap hari membeli kopi susu dengan harga mahal lalu meminta kepada Peracik kopi untuk membuatkan kopi susu dengan harga murah.

Peracik membuat racikan kopi  yang di campur sedikit susu dan gula. Seduhannya "ditarik" dan disaring dalam saringan kerucut. Lalu kopi tersebut disajikan kepada mahasiswa sambil bilang, "sama-sama ngerti" disingkat menjadi "Sanger". 

Alhasil kini Sanger menjadi minuman Top di Aceh. Dimana-mana warung atau kafe penjual kopi pasti ada menu Sanger. Kopi Sanger tersedia dalam dua varian rasa yaitu Sanger (Robusta) dan Sanger Espresso ( Arabica).

Jika secangkir kopi biasa atau Sanger belum memenuhi seleramu, mungkin kamu bisa mencoba kopi berkelas yaitu kopi Luwak. Kopi ini di bandrol seharga Rp.100,000- RP.300,000 percangkirnya. Tidak semua tempat ada menjual kopi ini. Harga mahal kopi ini disebabkan pembuatannya dengan cara permentasi alami, yaitu permentasi dilakukan oleh Hewan Luwak. Hewan ini hanya memilih dan memakan biji kopi terbaik. Ia hanya memakan 10-30% saja dari makanan yang tersedia. Itu sebabnya kopi jenis ini sangat mahal selain kualitasnya sangat baik prosesnya juga sangat lama.

Bagi penggemar kopi sejati biasanya mereka tidak akan segan-segan mengocek kantong dalam-dalam demi mendapatkan rasa kopi terbaik. Tapi bagi yang ingin paket hemat jangan khawatir, masih banyak kopi nikmat yang dapat diseruput dengan harga murah di tiap penjuru Aceh.

Kopi nikmat memberi manfaat atau mudarat?

Kabar gembira bagi pecandu kopi. Ternyata kopi tidak hanya nikmat diseruput tetapi juga memiliki banyak kasiat.  Khasiat mengonsumsi kopi diantaranya adalah; terhindar dari diabetes, gagal ginjal, menurunkan resiko jantung, menurunkan resiko Parkinson, menyehatkan organ hati, meningkatkan memori, memiliki DNA yang kuat, Menurunkan resiko kanker Usus Besar, Menurunkan resiko penyakit Alzheimer, menurunkan resiko struk,  mengurangi peradangan dalam tubuh, meningkatkan rasa bahagia, meningkatkan efektivitas dalam berolah raga, mencegah penurunan fungsi kognitif, membakar lemak dll.

Namun demikian Jangan minum kopi secara berlebihan. Batas asupan kafein dalam tubuh adalah 400 miligram atau 3-4 cangkir kopi sehari. Jika minum berlebihan akan menyebabkan detak jantung berdetak lebih kencang dan tidak beraturan, osteoporosis karena kopi dapat mengikis kalsium dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui urine,  menghambat perkembangan bayi bagi ibu hamil, menimbulkan masalah pencernaan dan lambung, merusak gigi dan gusi dll.

Nah bijaklah mengonsumsi kopi Agar mendapat manfaatnya bukan justru mendapat mudaratnya. Sesuatu yang baik jika di konsumsi secara berlebihan pasti akan membawa efek yang buruk. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS Al- A'raf 31). Wallaahu A'lam Bish Shawab.

Bahan Bacaan; 

https://m. merdeka.com/mengenal sejarah sanger kopi susu-khas aceh

https://www.klikdokter.com/manfaat sehat minum kopi setiap hari

https://rimbakita.com/sejarah kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun