Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan, Cokelat, dan Tentangmu (Damar)

17 Februari 2020   19:11 Diperbarui: 17 Februari 2020   19:56 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pustaka-mimpi.blogspot.com

 "Yakin."

 "Ooo... yaudah. Kalo gak mau, silverqueennya saya buang aja."(sembari mengangkat silverquennya keatas)

 "Ehh.. kok mau dibuang?"

 "Ya kamunya gak mau?"

 "Ya udah sini. Dari pada dibuangkan mubajir. "(Sembari mengambil silverqueen dari tangannya.)

 "Nah gitu dong. Yaudah.. aku pergi dulu?"

 "Kok pergi? Ini silverqueennya?"(sembari menyodorkan)

 "Gak. Itu sengaja aku beliin untuk kamu. "(Sambil senyum laki-laki itu pun pergi dan berlalu, di bawah guyuran air hujan.)

   Aku hanya bisa tersenyum, hatiku bertanya-tanya? Kenapa ada laki-laki seaneh dia. Dateng hanya untuk memberikan cokelat. Setelah cokelat di berikan dia pun pergi. Semalaman aku memikirkannya, dan kuceritakan tentang laki-laki tersebut dengan sahabatku lola. Akhirnya lola mencari info, siapa si laki-laki misterius tersebut. 

 Keesokan harinya sedang ada rapat OSIS, jadi pulang sedikit telat. Aku dan lola duduk satu bangku sembari menyaksikan ketua OSIS menerangkan materi. Tiba-tiba pintu ruang OSIS di ketuk. Dan masuklah seseorang yang ku tau adalah Satpam sekolah. 

 "Permisi, maaf menggangu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun