"Yakin."
 "Ooo... yaudah. Kalo gak mau, silverqueennya saya buang aja."(sembari mengangkat silverquennya keatas)
 "Ehh.. kok mau dibuang?"
 "Ya kamunya gak mau?"
 "Ya udah sini. Dari pada dibuangkan mubajir. "(Sembari mengambil silverqueen dari tangannya.)
 "Nah gitu dong. Yaudah.. aku pergi dulu?"
 "Kok pergi? Ini silverqueennya?"(sembari menyodorkan)
 "Gak. Itu sengaja aku beliin untuk kamu. "(Sambil senyum laki-laki itu pun pergi dan berlalu, di bawah guyuran air hujan.)
  Aku hanya bisa tersenyum, hatiku bertanya-tanya? Kenapa ada laki-laki seaneh dia. Dateng hanya untuk memberikan cokelat. Setelah cokelat di berikan dia pun pergi. Semalaman aku memikirkannya, dan kuceritakan tentang laki-laki tersebut dengan sahabatku lola. Akhirnya lola mencari info, siapa si laki-laki misterius tersebut.Â
 Keesokan harinya sedang ada rapat OSIS, jadi pulang sedikit telat. Aku dan lola duduk satu bangku sembari menyaksikan ketua OSIS menerangkan materi. Tiba-tiba pintu ruang OSIS di ketuk. Dan masuklah seseorang yang ku tau adalah Satpam sekolah.Â
 "Permisi, maaf menggangu?"