Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Bermakna; Dari Deep Reading Menuju Deep Learning

24 September 2025   00:37 Diperbarui: 24 September 2025   00:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Karakteristik Deep Reading

Beberapa ciri utama deep reading adalah:

  1. Fokus penuh -- pembaca menyingkirkan distraksi dan benar-benar hadir bersama teks.
  2. Membaca perlahan -- memberi waktu bagi otak untuk mencerna ide.
  3. Reflektif -- menghubungkan isi teks dengan pengalaman pribadi atau konteks sosial.
  4. Analitis dan kritis -- mempertanyakan, membandingkan, serta menilai keabsahan informasi.
  5. Interaktif -- mencatat, memberi komentar, atau membuat pertanyaan sepanjang membaca.
  6. Berorientasi makna -- tujuan utama bukan hanya memahami isi literal, tetapi juga menyingkap pesan dan nilai yang lebih dalam.

3. Manfaat Deep Reading

Praktik deep reading membawa manfaat besar bagi siswa maupun guru, antara lain:

  • Pemahaman lebih mendalam terhadap teks.
  • Peningkatan kemampuan berpikir kritis.
  • Penguatan daya refleksi.
  • Tumbuhnya empati dan kepekaan sosial melalui pengalaman tokoh atau situasi dalam bacaan.
  • Daya ingat dan retensi lebih kuat karena informasi diolah secara intensif.
  • Pengembangan kreativitas karena interaksi dengan ide-ide baru yang memantik imajinasi.

 

Deep Learning: Dari Pengetahuan ke Makna

1. Pengertian Deep Learning

Dalam konteks pendidikan, deep learning atau pembelajaran mendalam adalah proses belajar yang menekankan pada pemahaman konsep, keterhubungan antarpengetahuan, kemampuan aplikasi, dan refleksi makna. Siswa tidak hanya dituntut menghafal, melainkan juga memahami alasan, hubungan, dan manfaat dari apa yang mereka pelajari. Pembelajaran sejati terjadi ketika siswa mampu menghubungkan pengalaman masa lalu dengan situasi baru, sehingga terbentuk pemahaman yang bermakna. Prinsip ini sejalan dengan semangat deep learning yang tidak berhenti pada hafalan.

Pembelajaran mendalam menuntut siswa untuk:

  • Memahami konsep inti, bukan sekadar detail permukaan.
  • Menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya dan konteks kehidupan nyata.
  • Menerapkan pengetahuan dalam situasi baru.
  • Merefleksikan nilai, makna, dan implikasi dari pembelajaran.

2. Karakteristik Deep Learning

Ciri-ciri pembelajaran mendalam antara lain:

  1. Berbasis makna -- belajar untuk memahami, bukan menghafal.
  2. Berorientasi pada proses -- fokus pada bagaimana siswa membangun pengetahuan.
  3. Integratif -- menghubungkan berbagai disiplin ilmu dan pengalaman.
  4. Aplikatif -- siswa mampu menggunakan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
  5. Reflektif -- siswa diajak merenungkan makna belajar bagi dirinya dan lingkungannya.
  6. Mengembangkan sikap -- pembelajaran bukan hanya soal kognitif, tetapi juga afektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun