Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Supervisi Pembelajaran dalam Paradigma Merdeka Belajar

9 Oktober 2021   21:48 Diperbarui: 14 Oktober 2021   09:49 5574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021).| Sumber: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

Supervisor bebas menyusun instrumen yang akan digunakan untuk melakukan supervisi. Intinya bisa meng-cover atau menilai hal-hal yang disebutkan di atas. Walau demikian, dalam kegiatan supervisi, supervisor itu sendiri adalah "instrumen utama" observasi pembelajaran. Indera tubuh seperti mata dan telinga bisa digunakan sebagai instrumen observasi. 

Oleh karena itu, selain menggunakan instrumen yang biasanya sudah baku dan bersifat kuantitatif (misalnya menggunakan angka/skala penilaian), supervisor juga membuat catatan atau jurnal pelaksanaan observasi/supervisi yang akan mendukung objektivitas dan akurasi hasil supervisi. 

Supervisor pun sangat disarankan menggunakan video untuk merekam kegiatan observasi dan jadikan sebagai bahan diskusi peningkatan mutu pembelajaran dengan guru yang disupervisi.

Berdasarkan kepada uraian di atas, maka perlu digarisbawahi bahwa supervisi yang dilakukan pada konteks merdeka belajar pada dasarnya sama saja dengan supervisi pembelajaran pada umumnya, hanya dikembangkan kepada penguatan paradigma guru pada pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang mampu berpikir kritis.

SUPERVISI PEMBELAJARAN DALAM PARADIGMA MERDEKA BELAJAR

Oleh: IDRIS APANDI

(Praktisi dan Pengamat Pendidikan) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun