Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepala Sekolah Ujung Tombak Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan

12 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 14 Maret 2021   13:42 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepala sekolah adalah ujung tombak peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan. Mengapa? Karena kepala sekolah adalah pemimpin (leader) sekaligus manajer di satuan pendidikan. Sebagai pemimpin, dia memimpin guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk bersama mencapai visi dan misi sekolah. 

Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah perlu menjadi teladan bagi warga sekolah yang lain. Dengan menjadi teladan, dia menjadi inspirasi sekaligus kebanggaan bagi warga sekolah yang dipimpinnya.

Sebagai seorang pemimpin, dia pun perlu menjadi pelopor dan menjadi agen perubahan (agent of change) di sekolah yang dipimpinnya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik dan kinerja sekolah tergantung kepada karakter dan kinerja seorang kepala sekolah. 

Jika kepala sekolahnya visioner, pekerja keras, berjiwa pemelajar, memiliki semangat wirausaha, kreatif, inovatif, dan pandai membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), maka sekolah yang dipimpinnya akan maju dengan cepat. 

Sebaliknya, jika kepala sekolahnya kurang memiliki karakter kepemimpinan, maka mutu sekolahnya akan sulit meningkat.

Sebagai seorang manajer, seorang kepala sekolah memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengurus berbagai bidang yang dikelola oleh sekolah seperti kurikulum, kepegawaian, kesiswaan, keuangan, sarana-prasarana, dan kehumasan. 

Dalam praktiknya, dia bisa memberdayakan guru-guru untuk membantu tugas-tugasnya tersebut. Begitu pun untuk pelaksanaan kegiatan administrasi, dia bisa membagi tugas kepada beberapa orang tenaga administrasi untuk melaksanakannya. 

Setelah membagi atau mendistribusikan pekerjaan, kepala sekolah perlu mengontrol dan memantau pelaksanaannya agar sesuai dengan harapan.

Jika ada kendala dalam pelaksanaannya, dia harus bisa memberikan solusi atau minimal memimpin untuk bersama-sama mencari solusi terbaik, karena tentunya para staf berharap seorang pemimpin bisa memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja, bisa menjadi tempat bertanya, dan bisa memberikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh staf.

Dalam konteks pembelajaran, kepala sekolah perlu mendorong para guru untuk menyusun perencanaan mengajar, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan menyusun program tindak lanjut pembelajaran bagi para peserta didiknya. Kepala sekolah juga perlu membantu para guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan supervisi akademik.

Agar pelaksanaan supervisi akademik dapat berjalan dengan baik, maka kepala sekolah harus menyusun jadwal supervisi berdasarkan kesepakatan dengan guru-guru yang akan disupervisi, melaksanakan supervisi sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, menyusun laporan hasil supervisi, dan menyusun program tindak lanjut pascasupervisi.

Kepala sekolah juga perlu memfasilitasi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui kegiatan In House Training (IHT), menugaskan mereka mengikuti bimbingan teknis (bimtek), diklat, dan sebagainya. Intinya, pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu akan menjadi aset berharga bagi sekolah. 

Kepala sekolah akan mudah untuk mengarahkan mereka untuk bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing-masing. Dengan kata lain, kepala sekolah akan sangat terbantu dengan keberadaan pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu. Dia tidak akan merasa bergerak sendiri, merasa sebagai single fighter dalam mencapai visi dan misi sekolah.

Hal tersebut akan terwujud jika seorang kepala sekolah memiliki karakter kepemimpinan (leadership) yang kuat, karena kalau tidak memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, maka pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu tersebut akan kurang bisa dioptimalkan, akan tercerai berai, sulit bekerja sama, tapi hanya sebatas "sama-sama kerja" alias bekerja masing-masing, tidak bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam mencapai visi dan misi sekolah. Hal tersebut tentunya akan menjadi sebuah kerugian besar bagi sekolah.

Salah satu karakter kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan yang baik adalah dengan memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dengan para warga sekolah. 

Perkataan yang sopan, sikap yang santun, dan perilaku yang menjadi teladan akan menjadi sebuah "senjata" yang ampuh untuk meluluhkan hati setiap warga sekolah.

Dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, kepala sekolah harus mampu memanfaatkan sekecil apapun potensi dan peluang yang dimiliki oleh sekolah. 

Dia juga harus mampu menghadapi tantangan dan mampu mengelola konflik yang mungkin muncul, karena memimpin sekolah tidak selalu lancar. Pasti ada tantangannya baik yang berasal dari internal maupun yang berasal dari eksternal. 

Di sinilah diperlukan kecakapan, ketenangan, dan kematangan emosi dalam menghadapi tantangan tersebut. Jika hal tersebut bisa dilakukan, maka kepala sekolah akan berhasil menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak peningkatan mutu satuan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun