Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengembangan RPP "Merdeka Belajar" melalui Media Mind Mapping

7 Juli 2020   01:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   02:05 3941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR : RPP "Merdeka Belajar" Dalam Bentuk Mind Mapping.

Nilai gotong royong jika dilakukan oleh masyarakat akan mempercepat dan mempermudah penanganan pandemi Covid-19, sehingga fase kehidupan new normal dapat dilalui dengan baik.

Lima nilai PPK tersebut dikaitkan dengan materi pengamalan Pancasila. Intinya bahwa orang yang melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam masa pandemi Covid-19 pada dasarnya adalah orang yang melaksanakan Pancasila. 

Dan sebaliknya, orang yang tidak melaksanakan nilai-nilai tersebut adalah orang yang meruntuhkan semangat pengamalan Pancasila.

Berkaitan dengan moda dan sumber belajar yang akan digunakan, guru tentunya perlu menganalisis moda dan sumber belajar apa yang digunakan. Apakah daring? Apakah luring? 

Atau gabungan antara daring dan luring atau yang biasa disebut dengan pembelajaran kombinasi (blended learning). Hal yang menjadi pertimbangannya adalah kondisi sarana dan prasarana, kesiapan peserta didik, dan kesiapan guru itu sendiri.

Berkaitan dengan metode yang digunakan, tentunya juga tidak dapat dilepaskan dengan moda belajar yang akan digunakan. Metode yang digunakan misalnya ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, produk, proyek, studi kasus, dll. 

Berbagai metode tersebut apakah digunakan dalam pembelajaran moda daring melalui fasilitas konferensi seperti zoom, webex, google meet, dan sebagainya, atau dilakukan dengan cara direkam terlebih dahulu dan dibagikan melalui grup WA atau YouTube. Jika tidak bisa menggunakan berbagai fasilitas tersebut, maka guru pada akhirnya harus melakukan pembelajaran secara luring atau berkunjung ke rumah siswa.

Materi pelajaran perlu disampaikan secara kontekstual, yaitu materi Pancasila dikaitkan dengan dampak pandemi Covid-19 dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, lingkungan, sosial-ekonomi, budaya, agama, kamtibmas, dan sebagainya. 

Disinilah kepiawaian dan keluasan wawasan guru diperlukan. Walau demikian, dalam konteks membangun kemampuan berpikir kritis (critical thinking) siswa, guru dapat menugaskan mereka untuk mencari data dan informasi dampak-dampak pada berbagai bidang tersebut baik secara pribadi maupun secara berkelompok. Disitulah pendekatan pembelajaran mencari dan mengungkap (inquiry and discovery) dapat digunakan oleh guru.

Untuk penilaian hasil belajar siswa, guru tetap diharapkan dapat melakukannya untuk mengetahui ketercapaian kompetensi pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 

Penilaian pengetahuan misalnya melalui penilaian kertas dan kertas (paper and pencil). Di zaman digital saat ini, guru dapat melakukan penilaian secara paperless atau mengurangi penggunaan kertas, misalnya dengan google form, google classroom, WA Grup, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun