Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengembangan RPP "Merdeka Belajar" melalui Media Mind Mapping

7 Juli 2020   01:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   02:05 3941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR : RPP "Merdeka Belajar" Dalam Bentuk Mind Mapping.

Dalam penilaian sikap selama PJJ, karena siswa lebih banyak waktu di rumah, maka guru dapat berkomunikasi atau mendapatkan laporan dari para orang tua untuk mendapatkan gambaran sikap atau karakter anak selama Belajar Dari Rumah (BDR). 

Tujuannya supaya guru mendapatkan informasi yang relatif lebih akurat. Selain itu, guru juga dapat menilai sikap siswa dari respon siswa terhadap pemberian tugas dari guru, misalnya cepat, agak cepat, lambat, atau tidak mengumpulkan tugas sama sekali. 

Sesuai dengan harapan Mendikbud Nadiem Makarim, pada kegiatan BDR, guru bukan hanya fokus pada ranah pengetahuan saja, tetapi juga bagaimana karakter siswa juga dikuatkan melalui kerjasama dengan orang tua. 

Oleh karena itu, selain mengerjakan tugas dari guru, aktivitas siswa membantu orang tuanya pun dalam menjadi pertimbangan penilaian pada aspek sikap.

Pada penilaian aspek keterampilan, guru dapat memberikan tugas untuk praktik atau demonstrasi, baik secara langsung melalui aplikasi webex, zoom, atau google meet, ataupun secara tidak langsung melalui rekaman yang dibuat oleh siswa dan dikirim kepada guru.

Misalnya melalui WA. Dan bagi guru yang terpaksa harus mengunjungi siswa untuk menilai keterampilannya, pada dasarnya bisa saja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pembelajaran di masa pandemi yang penuh dengan keterbatasan dan ketidakpastian seperti saat ini, disamping memerlukan kesabaran, juga memerlukan kemampuan guru dan siswa untuk beradaptasi. 

Oleh karena itu, RPP yang dibuat oleh guru pun perlu dinamis, menyesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi. Model atau bentuknya bisa apa saja, misalnya seperti yang saya contohkan melalui mind mapping, yang penting bisa dipahami dan dilaksanakan oleh guru. 

Intinya, kurikulum dilaksanakan, walau mungkin tidak dapat mencapai semua targetnya, guru tetap melaksanakan tugas secara optimal, siswa tetap mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, dan kesehatan serta keselamatan semua warga warga sekolah dapat dijaga. Era pandemi bukan menjadi halangan untuk tetap berkreasi. Tetap semangat!!!

Oleh:
IDRIS APANDI
(Penulis Buku Strategi Pembelajaran Aktif Abad 21 dan HOTS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun