Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Berkarakter

26 Oktober 2019   18:54 Diperbarui: 26 Oktober 2019   19:04 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Learning to know berkaitan dengan bagaimana seseorang belajar untuk tahu. Proses mencari tahu itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti: membaca, berdiskusi, wawancara, dan observasi. Pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi bahan baginya untuk melakukan sebuah aktivitas, bekerja, atau berbagi informasi kepada orang lain.

Learning to do berkaitan dengan bagaimana proses belajar seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Perbuatan yang dilakukannya tentunya didasari oleh pengetahuan dan pengalamannya. Konsep ini juga erat kaitannya dengan bagaimana seseorang bisa bermanfaat bagi orang lain melalui pemikiran dan perbuatannya.

Learning to be berkaitan dengan bagaimana proses belajar untuk menjadi dirinya sendiri, memiliki karakter, atau memiliki kepribadian yang baik. Saat seseorang menjadi dirinya sendiri, maka dia memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk beraktualisasi diri.

Learning to live together berkaitan dengan bagaimana proses pendidikan menjadikan seseorang selain memiliki kepribadian yang baik, juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan bersinergi dengan orang lain, karena manusia selain sebagai seorang individu, juga sebagai makhluk sosial. Konsep ini disamping mengajarkan kebersamaan, kekeluargaan, juga solidaritas antarsesama manusia.

Kemendikbud saat ini tengah menjalankan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Ada 5 (lima) nilai yang ditanamkan di satuan pendidikan, yaitu: (1) religius, (2) nasionalisme, (3) integritas, (4) mandiri, dan (5) gotong royong. Kelima nilai tersebut adalah nilai minimal dan dapat dikembangkan jenis-jenis nilai lainnya melalui kegiatan pembiasaan, proses pembelajaran (intrakurikuler), kokurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Hal tersebut menjadi modal bagi Nadiem Makarim untuk mewujudkan harapannya untuk mewujudkan pendidikan yang berbasis kompetensi dan berkarakter yang perlu dijabarkan melalui program-program yang lebih operasional. Generasi generasi Z yang disamping cerdas juga berkarakter tentunya adalah harapan kita semua dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045. Wallaahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun