Mohon tunggu...
Marulam Nainggolan
Marulam Nainggolan Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh

Kementerian Agama Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kompetensi Digital Sebuah Keharusan bagi Guru

20 Maret 2024   06:40 Diperbarui: 20 Maret 2024   13:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kompetensi digital menjadi sebuah keharusan dalam konteks kehidupan masyarakat di era Revolusi Industri dan Masyarakat 5.0, termasuk bagi para guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Betapa tidak! Ini zamannya internet untuk segala (internet of things) di mana masifikasi pemanfaatan internet terjadi secara terus-menerus, bukan hanya dalam dunia maya, tetapi juga pada benda di dunia nyata.

Sebagai garda terdepan dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila, khususnya profil 'Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia', guru Pendidikan Agama Katolik Kemenag Kota Medan tidak boleh ketinggalan. Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Medan pun melihat urgensi pemanfaatan sarana digital dalam pembelajaran.

Dengan harapan agar guru-guru Agama Katolik Kota Medan makin akrab dengan teknologi, Bimas Katolik mengadakan Pembinaan Peningkatan Kompetensi Digital Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah. Sebanyak 30 orang guru Agama Katolik mengambil bagian pada kesempatan ini. Mereka berasal dari berbagai unit sekolah. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Putra Mulia, Medan, Selasa (19/3).

Penyelenggara Bimas Katolik Kota Medan Pinta Omastri Pandiangan, MSP., menegaskan, kemampuan menggunakan aplikasi dan berbagai sarana teknologi modern tidak terhindarkan lagi. Ada banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan saat ini. Salah satunya Platform Merdeka Mengajar, sebuah aplikasi belajar dan berbagai praktik baik yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Pemanfaatan aplikasi digital bukan hanya untuk pembelajaran di ruang kelas, melainkan juga untuk pelaporan hasil kinerja. "Hadirnya aplikasi digital dalam kehidupan dan profesi kita pasti bukan tiba-tiba. Tentu ada alasan mengapa sekarang kinerja kita harus serba online. Jangan mau ketinggalan zaman dengan perkembangan saat ini. Mudah-mudah kegiatan ini memberi inspirasi bagi cara mengajar kita," kata Pinta.

Selain mendorong lebih aktif di PMM, fasilitator pelatihan yang terdiri dari Marulam Nainggolan, S.S., Hamma Sitohang, S.Ag., dan Ricardo Simamora, S.Ag., menawarkan aplikasi Kahoot kepada peserta. Aplikasi ini sangat mendukung pembelajaran kreatif dan interaktif, terutama dalam proses uji kompetensi siswa. Ada banyak fitur yang menarik bagi siswa dan dapat membantu guru melakukan asesmen.

Sekalipun penuh dengan perjuangan, para peserta sangat antusias. "Waktu yang diberikan masih kurang karena kami sangat butuh hal-hal baru yang kami perlukan di lapangan," ujar salah seorang peserta. Namun, tantangan yang dihadapi bukan menjadi penghalang belajar. "(Pelatihan ini) sangat bermanfaat, semoga ke depan ada pelatihan lagi, sehingga kami para guru semakin berkompetensi," harap peserta lain.

Selain berlatih membangun pembelajaran berbasis digital, kesempatan ini juga digunakan untuk melatih para guru untuk membuat pelaporan hasil kerja berbasis online melalui e-kinerja. Fasilitator berasal dari biro organisasi dan tata laksana Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara. Para peserta diberi gambaran mengerjakan e-kinerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing sehingga target kinerja sesuai harapan.

Semangat Sang Guru

Semangat pembelajaran digital menjadi keharusan karena sesuai konteks zaman. Ki Hajar Dewantara mengatakan, maksud pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tuntunan tersebut harus dilakukan sesuai kodrat zaman yang terus berubah.

Kehidupan serba internet merupakan konteks hidup anak-anak saat ini. Tugas kaum pendidik adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya. Guru perlu menyiapkan generasi muda tersebut memasuki era yang gelap atau belum diketahui bentuk dan kerumitannya kelak. Guru mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan para siswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun