Angka perceraian di Kabupaten Ciamis menduduki peringkat keempat se-Jawa Barat, setelah Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Cimahi. Hal itu dikatakan Humas Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis Syarif Hidayat. Kebanyakan yang mengajukan proses perceraian dari kalangan masyarakat biasa 4.257 dan untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 144 orang. (Sindonews. 06/04/2015)
Di kota Bandung, Menurut Kepala BKD Kota Bandung Gunadi Sukma Binekas dari 40 kasus itu 50 persen lebih atau 21 kasus perceraian terjadi di Dinas Pendidikan. Sebagian besar, sambung dia, terjadi kepada guru perempuan. (Detik.com, 24/10/2017).
Contoh-contoh di atas hanya kasus-kasus yang terjadi di beberapa daerah saja. Jika ditelusuri lebih jauh, mungkin jumlahnya akan lebih banyak. Dan semoga tingkat perceraian guru semakin menurun, karena pada hakikatnya perceraian adalah halal dilakukan tapi dibenci oleh Allah
7. Terjerat Hutang
Adanya sertifikasi tidak menjamin guru bebas dari hutang. Pada kenyataannya guru tetap berhutang dan semakin menambah hutangnya. Bukan SK PNS-nya saja yang dijaminkan ke bank, tetapi sertifikat profesinya pun ikut-ikutan diagunkan, karena ada BPR yang menerima jaminan sertifikat pendidik. Hal ini dilakukan oleh guru karena terdorong oleh kebutuhan, kurang mampu mengelola keuangan dengan baik, atau tidak mampu mengendalikan keinginan di luar kemampuannya.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan, karena pada awalnya guru diharapkan dapat fokus melaksanakan tugas dengan diberikannya sertifikasi, tetapi pada kenyataanya, ada yang tetap terjerat hutang. Di sebuah daerah, saya mendapat pengakuan dari seorang kepala sekolah bahwa ada guru yang berbulan-bulan tidak masuk kerja karena gajinya minus. Akibatnya, Kepala sekolah menggantikannya dengan guru honorer untuk mengisi kelas yang ditinggalkannya
Itulah sisi lain kehidupan guru. Ada baik dan ada buruknya. Dari hal yang baik, semoga kredibilitas, integritas, dan citra guru semakin meningkat, dan dari hal yang buruk, semoga dijadikan hikmah atau pelajaran untuk menghindarinya. Guru juga manusia. Guru punya kelebihan dan kekurangan. Guru bukan malaikat yang bebas atau bersih dari kesalahan.
Semoga para guru sosok yang mampu memberikan teladan, bersyukur atas profesi mulia yang disandangnya, menjadi agen-agen perubahan yang berjiwa pembelajar, Semakin kreatif dan inovatif sehingga menjelma guru yang professional, bermartabat, dan terlindungi. Selamat hari Guru. Jayalah guru Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI