Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Muhammad Ali, Gusdur, dan Pluralisme

10 Juni 2016   17:26 Diperbarui: 13 Juni 2016   19:33 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Ali dan Gus Dur. (Foto : http://www.aavw.org/ dan //www.ipnu.or.id/)

Bagi Saya, kedua tokoh menjadi simbol kaum cerdik pandai yang mampu menginspirasi berbagai kalangan. Kedua tokoh mengajarkan kerja keras, kerja cerdas, dan sportif dalam mencapai tujuan. Kedua tokoh ini juga memiliki solidaritas sosial yang tinggi terjadap sesama. Oleh karena itu, kedua tokoh layak disebut sebagai tokoh perdamaian.

Muhammad Ali dan Gus Dur adalah dua sosok pemberani. Ali gagah di atas ring. Ali tidak pernah melawan petinju manapun. Sekian banyak petinju yang harus mencium kanvas terkena pukulannya, sedangkan Gus Dur adalah tokoh yang berani melawan ketidakadilan penguasa, bahkan pada saat orde baru dirinya mendapat perlakuan diskriminatif karena kekritisannya terhadap Soeharto, Gus Dur tetap teguh dengan pendiriannya, hingga akhirnya arus reformasi membawa Gus Dur menjabat sebagai presiden RI ke-4.

Mungkin masih banyak hal lain yang bisa digali dari kedua tokoh ini yang luput dari tulisan ini, tapi yang pasti kedua tokoh ini adalah tokoh besar, tokoh inspiratif, simbol persahabatan, dan simbol perdamaian. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan budi pekerti luhurnya. Mari berbuat baik untuk kehidupan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun