Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveller amatir. klick: www.nyambi-traveller.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Ramadan di Port Elliot, Australia Selatan

8 Juni 2018   17:41 Diperbarui: 8 Juni 2018   21:15 2512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu-batu menjadi bagian tak terpisah dari pantai

Secukupnya saya membeli bahan makanan seperti; roti, telur, buah, dsb. Goolwa berjarak hampir 60 an kilo dari kota Adelaide. Karen jauh, maka kartu metro card -- kartu bus kota -- tak berlaku. Beberapa menit bus datang. Kami bertanya kepada sopir arah tujuan ke Port Elliot dan harganya. Ia berujar bahwa tiket bus berharga 3 $ ausi dengan discount (karena kami pelajar).  Dengan ramah, sopir menunjukan pemberhentian bus di Port Elliot.

Port Elliot Beach House, itulah tempat kami menginap di sana. Dari pemberhentian bus, ada sekitar 300 meter dengan kaki. Begitu masuk di kawasan wisata dermaga, aroma wisata terasa. 

Deretan kafe, restaurant dan berbagai toko peralatan bahan dapur (sayuran, buah-buahan) serta "second hand shope" (toko barang second) berjejer ke arah pantai. Meski udara panas, namun angin musim dingin "membekukan" badan. Jaket yang dari tadi aku pegang segera kukenakan. Jam di hp telah menunjukan pukul 17.00 sore. Waktu buka puasa yang kali ini jam 17.25, sebentar lagi tiba.

Vila dan hotel memandang tenggelamnya matahari
Vila dan hotel memandang tenggelamnya matahari
Kira-kiran 10 menit berjalan, penginapan sudah didepan mata. Udara pantai sore hari terasa. Terlihat bagungan tua (yang dilindungi pemeritah) megah berdiri di beberapa pojok. Sisa-sasa peninggalan sebagai bangunan pelabuhan perang masih terlihat. 

Panorama pantai dari jauh di depan penginapan seolah-olah memanggilku. Indah sekali pendandangan sore itu. Maghrib segera menjemput. Waktu buka segera tiba. Hasratku untuk berjalan menikmati sore itu kutangguhkan. Angin dingin sore menyengat tubuhku.

Setelah masuk penginapan dan memasukan perlengkapan ke kamar, aku berbuka puasa di ruang makan. Penginapan ini simple. Namun autentik dan hangat. Penginapan ini cocok bagi backpeker. Terdapat rak-rak bagi pengunjung yang dikasih nama. Ada juga makanan bagi backpacker. Gratis. Ruang makan menyatu sehingga membuat penginap bisa saling tukar komunikasi. 

Ada tipe kamar berbagi dimana satu ruang berisi 3 ranjang bertingkat alias 6 orang. Di ruang tengah yang merangkap ruang makan terdapat meja kerja, perpustakaan kecil, aneka permainan, serta penghangat dengan kursi dan sofa melingkarinya. 

Selesai makan, piring, gelas, dan peralatan makanan lainnya harus dicuci sendiri penginap hingga bersih. Cctv menempel di sejumlah pojok tembok. Pengunjung yang malas tidak mencuci peralatan makannya akan ketahuan...ha...ha...

Udara dan angin malam itu dingin sekali. Remang-remang dari kaca jendela penginapan, kesunyian pantai terlihat. Makan malam di ruang makan ramai. Semua pengunjung hotel keluar dan hadir di ruang tengah. 

Beberapanya mendekat alat penghangat. Ada gitar sebagai pengantar lagu telah dimainkan seseorang pengunjung. Teman di sampingnya mendendangkan lagu sebisanya. Kelompok pengunjung lain bermain scramble, kartu remi, ular tangga, dsb. Di pojok lainnya, beberapa orang bercakap-cakap tentang berbagai hal termasuk situasi negaranya masing-masing. 

Warga Indonesia, Vietnam, Australia dan lainnya yang menginap hotel berkumpul malam itu di ruang tengah. Hotel mungil ini terasa hangat nan bersahaja. Tak terasa jam menunjukan 10.30 malam. Rasa kantuk pelan-pelan menyergap mataku. Perjalanan kaki selama seharian melelahkan kaki dan badan. Satu persatu pengunjung hotel mundur ke kamar masing-masing untuk beristirahat.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun