Mohon tunggu...
Franky Dwi Damai (Idham)
Franky Dwi Damai (Idham) Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa Ilmu Hukum, Universitas Pendidikan Ganesha (UPG)

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Langkah (Keajaiban Yakin)

23 Februari 2020   04:12 Diperbarui: 23 Februari 2020   04:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kepala dan hati dingin layaknya seorang pemimpin, kebetulan dari dulu aku sangat ngefans dengan "Umar Bin Khottob" sang Singa Padang Pasir,  yang selalu kuat, tabah dan setel kalem dalam setiap permasalahan dan badai yang menghadang. Aku kuatkan diri dan menjawab dengan tegas, manghadap dan mantap memposisikan diri sebagai pemuda yang yang haus ilmu dan kemanfaatan untuk sekitar serta menjungjung tinggi pengkaderan, dengan tegaspun aku menjawab "semua berkah iktiar" serta sunatullah.

Ya,  dengan sadar aku hanya bisa menjawab bahwa Aku diterima dan jalani saja, semoga ini tidaklah kebetulan seperti yang dikatakan beberapa kolega sekitar. "Karena Tuhan tidak sedang bermain dadu, hanya saja mungkin ini tepatnya pada keberkahan dan jawaban dari  doa orang tuaku, serta orang di sekitar yang suka mendoakan dan menginginkanku untuk menemukan dan ditempa perbaikan-perbaikan menuju pada penempaan diri yang lebih baik lagi". Aku hanya bisa bersyukur dan semoga semua proses ini akan bermanfaat bagi orang sekitaku, termasuk di tubuh internal HMI Cabang Singaraja.

Tepat pada tanggal 16-22 Januari 2020, aku mulai menyebar proposal ke Kantor DPRD Kabupaten Buleleng, dan dibantu oleh teman, sebut saja Agung. Alhamdulilah, menakjubkan aku diberikan ridho-nya Allah pada tanggal 22 Januari 2020. Proposalku tembus dan Acc bantuan dari Bapak Ketua DPRD  Buleleng, Bapak Gede Supriatna, S.H, untuk bisa beli tiket pesawat dan melanjutkan serta memantapkan keberangkatanku ke Kota Bandar Lampung.

Malam harinya, aku berkunjung ke rumah Bang Juliadi dan meminta ijin dan restu dari beliau, alhamdulilah beliau sangat senang mendapat kabar ini. Kemudian,  tak lupa aku juga berkabar dengan Bang Teguh, Bang Asep, Bang Jung, Bang Yayan, Bang Zen, Ketum Bayu, Bang Halim, serta para kader Keluarga Besar HMI Singaraja, serta teman kolega lainya.

Hari berganti, di telan bergantinya tanggal. Tepat pada tanggal 23 Januari 2020, pada jam 05.30 Subuh,  aku memesan tiket lewat Travel Oka. Waktu itu, ada ujian aku kunjungi Alfamart semuanya tutup, aku ke Bank semuanya tutup kebetulan waktu itu hari Sarasvati dan otomatis banyak warga dan masyarakat melakukan persiapan upacara. Sehingga banyak juga tempat pembayaran yang sudah tutup, tidak seperti biasanya.

Memasuki tanggal 23 Januari 2020, jam 07.20, tak terasa sudah sedekat ini, aku baru ingat kalau hari ini aku harus cepat berkemas untuk chek out,  dari kamar dan tidak bermanja dengan senja sore di penimbangan untuk seminggu kedepan. Belum lagi tiket belum terbayarkan. Akupun langsung bergegas ke Alfamart dengan dibantu oleh Mas Halim. Selepas dari membayar tiket. Kami lanjut untuk diskusi sampai Siang. Tidak mengenal waktu, untuk upgrading.


Sore harinya, aku mengunjungi Mamiq Lalu, seorang Bapak yang dituakan oleh para mahsasiswa Lombok. Saya minta doa restu, ijin serta ridho beliau. Untuk saya berangkat ke Bandar Lampung dan Alhamdulillah di restui. Malam harinya, aku mampir ke rumah Ketua MD Kahmi Buleleng, Kakanda H. Lewa Karma dan memohon doa restu dari beliau, alhamdulilah beliaupun merestuiku dan mengajak aku dan Mas Halim bersama Agung untuk berdoa bersama, mendoakanku agar selamat dan mendapat keberkahan ilmu yang bermanfaat.

Tepat jam 09.00 malam, akupun diingatkan oleh Agung bahwa check in, dimulai 1 Jam sebelnya. Bentrokan waktu yang serba singkat dan terkesan dadakan, kami tabrak berdua dengan kekuatan yakin. Kamipun kaget ternyata di jalanan Singaraja-Bedugul, sudah terbangung megah Jalan Sochurt. Tanpa kita tahu kapan di bangun maklum terkahir ke Kota Denpasar sekitar 5 Bulanan yang lalu.

Sehingga dengan hadirnya jalan Shocurt, Singaraja-Denpasar sangatlah membantu kami berdua untuk potong jalan yang seharusnya 3-3,5 Jam. Namun dengan adanya jalan terobosan terbaru dan canggih yang merupakan inisiasi era pembangunan Gubernur Wayan Koster, sangatlah memberikan kemudahan kami sampai dengan jarak tempuh 2 Jam ke Bandara Internasional Ngurah Rai.  

Sesampainya di Bandara Internasional  Ngurah Rai, kami berdua dikejar waktu lantaran kurang 15 menit lagi pesawat akan lepas landas terbang. Kesetiakawanan Agung sangat membantu kelangsunganku, yang jelas dengan (ikhlas) dari awal dia membantu ke berangkatanku sampai titik akhir. Saat akan masuk ke Bandara dan check in, aku kebingungan lantaran pengumuman 5 menit Pesawat akan terbang. Kami berdua lari cepat, seakan dikejar anjing tanpa disadari kami berdua telah melampaui kecepatan pelari cepat.

Setelahnya, akupun melanjutkan  check in, dan kembali hambatan mulai datang silih berganti. Aku mendapatkan info lewat pesan whatsap tiket parkir Agung yang hilang dan syukurnya, si Agung masih diperbolehkan keluar dari Bandara Internasional Ngurah Rai dengan membayar Denda. Akupun hanya bisa meminta maaf dan mengucap terimakasih, begitu besar bantuan Agung support immateril padaku yang tak bisa aku lupakan jasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun