Mohon tunggu...
Devin Aditya
Devin Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suli dan Amplop Coklat

20 Februari 2020   20:48 Diperbarui: 20 Februari 2020   20:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Maksudnya?"

"Lupakan." Suli mendelik, lengannya menepis tanganku, tapi, tidak dengan keras seperti biasanya. Dia memalingkan wajahnya yang sudah tertangkap basah sedang bersemu kemerahan.

"Kamu, suka sama aku?"

Suli mengangguk kecil. Masih tidak mau menatap wajahku sama sekali. Gemasnya.

"Tapi, aku ini pria tua, lho? Kamu gak merasa aku kayak om-om?"

"Ck. Bukannya kamu yang bilang sendiri, kalau angka enam itu cuman angka satuan, gak ada bedanya?"

Aku tertawa kecil. Apa aku memang berhak menerima kebahagiaan ini? Seseorang seperti diriku yang terlihat sok peduli padahal selalu mementingkan kepentingannya terlebih dahulu.

Bisa-bisanya juga takdir mempermainkanku. Aku jatuh cinta pada seseorang yang pertama kali aku tolong seumur hidupku, 25 tahun yang lalu. Entah memang dunia ini sempit, apa mungkin karena memang begini adanya.

Aku masih tidak bisa mengerti.

Sebagai seorang penulis, aku selalu mencari jawaban akan segala pertanyaan yang ada. Selalu ingin bisa mengerti bagaimana cara kerja dunia yang kejam ini. Tetapi mungkin untuk saat ini aku tidak butuh semua itu.

Aku hanya butuh satu hal saja. Satu hal yang ingin aku jadikan satu-satunya teman untuk menghabiskan seluruh waktu sisa hidupku.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun