Ketika teman saya jawab mau, Ibu Bunga mulai banyak menanyakan pertanyaan seperti, kriteria pria idaman teman saya, konsep tentang pernikahan yang dia bayangkan, dan pertanyaan lainnya.Â
Ibu Bunga ini ternyata punya kenalan pria lajang. Sama halnya dia bertanya kepada teman saya, dia juga bertanya kepada pria ini dan ketika dirasakan cocok Ibu Bunga mulai menjodohkan.
Jadi sangat penting ketika kita mau menjadi mak comblang bertanya terlebih dahulu kepada orang yang akan dijodohkan, apakah bersedia dijodohkan dengan seseorang. Dan juga perlu tanya pasangan idamannya seperti apa.
Jangan lepas tangan tapi ikut andil dan bertanggung jawab sampai pernikahan
Seringkali orang yang menjadi mak comblang lepas tangan dengan berkata, "Saya hanya memperkenalkan saja selanjutnya terserah mereka apakah cocok serta jadi atau tidaknya."
Pernyataan di atas ada benarnya tapi tidak sepenuhnya benar, karena jika kita sudah benar-benar mengenal karakter dari pasangan yang akan dijodohkan dan kita jodohkan karena kita yakin mereka memang cocok. Maka, jika di dalam hubungan mereka ada kerikil-kerikik kecil karena kesalahpahaman atau karena masalah komunikasi lainnya, oleh karenanya sebagai mak comblang kita bisa memberikan nasihat atau saran yang benar dan baik, sehingga pasangan ini dapat menyelesaikan masalah tersebut dan akhirnya bisa menikah.
Seperti Ibu Bunga yang terus terlibat dengan perjodohan yang dilakukannya kepada teman saya sampai teman saya menikah.
Terlibat di sini bukan berarti mencampuri, tapi ikut bertanggung jawab dan karena kepedulian.
Jadi jika berniat jadi mak comblang lakukanlah seperti hal-hal di atas supaya niat baik dan kepedulian kita benar-benar dapat menolong para lajang bukan malah menyusahkan.
