Bagian atas kepala biasanya para penari menggunakan bunga sandat berwarna hijau yang memiliki makna keberkahan seseorang dengan harapan dapat mengalir ke generasi selanjutnya, seperti harum bunganya yg semerbak dan wangi. Tarian ini juga selaras dengan piodalan di Pura Dalem Puri yg jatuh pada sugian jawa yang bermakna sebagai penyucian makrokosmos (bhuana agung) atau alam semesta sebagai tempat kehidupan.Â
Akulturasi yang terjadi saat bakti ngelebar pada Pura Dalem Puri Kubutambahan adalah saat menarikan Tari Rejang Sandat Ratu Segara ini biasanya diiringi dengan nyanyian yang menyebut "Allah".Â
Alasan para umat hindu khususnya para pengempon pura yang menyanyikan nyanyian sakral tersebut meyakini bahwa mereka melakukan persembahan kepada Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Solo yang dipercayai menganut kepercayaan Agama Islam yang terdapat di pura tesebut. Adapun lirik nyanyian yang biasanya di nyanyikan oleh para umat hindu yang biasanya mengikuti bakti pengelebar, yaitu :
Â
"Tembang Sakral Ratu Gede Dalem Solo"
Asem jawe di gula lemah
Asem jawe di gula lemah
ia allah ia allah ia aku
Katik padi di belah dua
Katik padi di belah dua
ia allah ia allah ia aku
Delima tumbuh di batur
Delima tumbuh di batur
ia allah ia allah ia aku
Kecik-kecik peranakan cine
Kecik-kecik peranakan cine
ia allah ia allah ia aku
Dirimu sayang dirimu sayang datang kemari
Juragan juru kemudi
Juragan juru kemudi
marilah turun ngambil kelapa muda
Dengan demikian nyanyian tersebut dinyanyikan saat bakti pengelebar di Pura Dalem Puri Kubutambahan yang dipercayai untuk ngantukang dan mengiringi Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Solo yang menganut kepercayaan Agama Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI