Mohon tunggu...
Ida FaridatulHasanah
Ida FaridatulHasanah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Muslimah Article Writer, likes to write

Belajar Menjadi Lebih Baik dan Terbaik, InshAllah Allah blessing us

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencintai Anak Yatim dan Piatu Berhadiah Surga

15 Januari 2024   11:35 Diperbarui: 31 Januari 2024   08:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman Rasulullah SAW telah memberikan contoh pada kita untuk mencintai dan menyayangi anak-anak yatim, terlebih anak-anak yatim yang masih kecil, yang membutuhkan bantuan, serta bergantung hidup pada bantuan untuk menjalankan kehidupannya. Mencintai dan menyayangi anak yatim dengan cara menyantuninya, termasuk dalam ibadah mulia dengan imbalan pahala dari Allah SWT.Adapun janji Rasulullah kepada siapa saja yang menyayangi anak-anak yatim, maka Allah SWT menjanjikan surga bagi kita yang menyayangi dan menyantuninya. Anjuran untuk menyayangi dan menyantuni anak-anak yatim telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW, sebagaimana bentuk yang dapat kita lakukan dalam menyanyangi anak yatim.

1. Memberikan Bantuan yang Layak
Bentuk pertama, yaitu memberikan bantuan yang layak pada anak yatim yang sangat membutuhkan, dengan cara memberikan jaminan hidup yang layak, yang dapat membantu kelangsungan hidup anak yatim.

Contohnya, memberikan bantuan dalam hal kebutuhan primer, Pendidikan, serta kebutuhan Kesehatan dan lainnya.

Selain itu, kehidupan anak yatim yang telah kehilangan masa kecilnya karena telah ditinggalkan orang tua, mengharuskan mereka bekerja untuk membantu mencukupi keutuhan hidupnya. Dengan demikian memberikan jaminan atas keberlangsungan hidupnya, maka masa depan anak yatim juga lebih terjamin. Dengan dukungan dalam tumbuh kembangnya seperti dukungan makanan, tempat tinggal, lingkungan, dan pola asuh yang baik, membantu anak yatim menjadi pribadi yang baik.

2. Memberikan Kasih Sayang Anak Yatim
Bentuk yang kedua, yaitu memberikan kesih sayang pada anak yatim. Seorang anak yatim yang kehilangan kasih sayang dari orang tuanya, membuat dirinya terpuruk akan kehilangan sosok yang menjadi pantuan hidupnya.

Meskipun kasih sayang yang diberikan oleh seorang ayah ataupun Ibu tidak selalu ditunjukan secara jelas, namun bukan berarti kedua orang tua tidak menyayanginya. Karena setiap orang tua akan selalu berusaha untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anakanya, berusaha bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga baik moril maupun material.

Memberikan kasih sayang anak yatim dapat dilakukan dengan memberikan sentuhan kasih sayang yang sempat hilang. Maka dengan cara ini, anak yatim tidak akan merasa kehilangan kasih sayang dan akan terasa masih ada yang memperdulikan seperti kedua orang tuanya.

3. Tidak Mendzolimi Anak Yatim
Bentuk yang ketiga, yaitu tidak untuk mendzolimi anak yatim. Rasulullah SAW mengajarkan kit acara menyayangi anak yatim dengan lembut dan penuh kasih sayang. Sebagai umat muslim kita dilarang untuk menghardik anak yatim, serta tidak diperkenankan untuk memakan harta anak yatim.

Dalam Al-Qur'an surah Ad-Dhuha, Allah SWT dengan tegas melarang umat Islam berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, termasuk tidak boleh menghardik anak yatim. Pasalnya, anak yatim selalu berada dalam penjagaan dan perlindungan Allah SWT.

Serta larangan untuk tidak memakan harta anak yatim secara dzolim tertuang dalam surah An-Nisa ayat 10. Dijelaskan bahwa orang-orang yang masuk dalam golongan kaum yang mendustakan agama, antara lain:

  • Orang yang menghardik anak yatim
  • Orang yang memakan harta anak yatim

"Sesungguhnya orang yang memakan harta anak yatim secara dzolim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (Neraka)" (QS: An-Nisa- 10).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun