Mohon tunggu...
Mohammad Ichsan Verianto
Mohammad Ichsan Verianto Mohon Tunggu... Peneliti Muda

Mohammad Ichsan Verianto, Bachelor of Economics from Universitas Airlangga. Interest in Regional Economics, Public Policy, Green Economics, and Finance.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Transisi Electric Vehicle Indonesia: Inovasi atau Ilusi di Tengah Efisiensi

21 April 2025   16:10 Diperbarui: 21 April 2025   16:08 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Strategis dan Tantangan Terbaru Industri Otomotif dalam Ekonomi Nasional

Dalam beberapa dekade terakhir, industri otomotif menjadi salah satu subsektor manufaktur utama yang diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah Indonesia karena perannya yang signifikan dalam perekonomian nasional. Sektor ini memiliki potensi besar di berbagai aspek, mulai dari produksi komponen pada tahap hulu hingga distribusi dan penjualan kendaraan pada tahap hilir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri otomotif, khususnya alat angkutan berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2023, yakni sebesar 4,5%. Namun, sektor ini juga mengalami kontraksi sebesar -2,1% pada 2024 akibat kontraksi permintaan kendaraan terutama jenis mobil.

Sinyal Pemulihan melalui Purchasing Managers' Index (PMI)

Perkembangan Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia Periode Januari 2024-Maret 2025 (Sumber: Standard & Poor's Global/diolah)
Perkembangan Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia Periode Januari 2024-Maret 2025 (Sumber: Standard & Poor's Global/diolah)

Dilihat dari data perkembangan Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia selama periode April hingga Agustus 2024 yang mengalami kontraksi berturut-turut, hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri masih menghadapi berbagai kendala struktural. Titik balik terjadi pada September 2024 (49,2 poin) hingga Februari 2025 (53,6 poin), di mana PMI Indonesia kembali berada di zona ekspansi. Peningkatan ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan industri manufaktur, khususnya sektor otomotif pada 2025.

Transformasi Otomotif Nasional Menuju Kendaraan Listrik (EV)

Pemerintah menargetkan industri otomotif nasional sebagai pelopor dalam penerapan revolusi industri keempat melalui program Peta Jalan "Making Indonesia 4.0". Program ini bertujuan meningkatkan daya saing industri otomotif nasional, baik di pasar domestik, regional, maupun global. Indonesia sendiri tercatat sebagai negara dengan sektor manufaktur terbesar di Asia Tenggara (ASEAN), terbukti dari data Bank Dunia pada 2023 yang menunjukkan nilai tambah manufaktur (manufacturing value added/MVA) Indonesia mencapai USD 281 miliar, jauh melampaui Thailand (USD 128 miliar) dan Vietnam (USD 102 miliar). Indonesia bersaing ketat dengan Malaysia dan Thailand dalam penguasaan pangsa pasar otomotif global.

Saat ini, industri otomotif Indonesia tengah berada dalam fase transformasi signifikan, terutama dengan meningkatnya fokus pada kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai bagian dari upaya transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon pada 2060, antara lain dengan mendorong adopsi kendaraan listrik secara masif melalui berbagai insentif dan kebijakan, termasuk subsidi serta pembangunan infrastruktur pengisian daya. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia mencapai 2 juta unit pada 2025, sembari memaksimalkan potensi investasinya.

Investasi dari produsen kendaraan listrik global menunjukkan prospek positif. Build Your Dreams (BYD), produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, berencana menyelesaikan pembangunan pabrik senilai USD 1 miliar di Indonesia pada akhir 2025 dengan kapasitas produksi 150.000 unit EV per tahun. Investasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendorong transfer teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun