"Baiklah. Akan kujaga sebaik-baiknya."
***
Sore ini Nela sudah berjanji untuk berkunjung kerumah Fadlan, karena ia ingin mendengarkan pacarnya itu bermain piano lagi untuknya. Kali ini ia mendandani dirinya dan berusaha tampil cantik dihadapan Fadlan. Ia memperhatikan bayangan dirinya didepan cermin, cukup lama, karena ia sendiri bingung bagaimana berdandan yang baik.
Fadlan sudah bersiap-siap untuk menerima kedatangan Nela dirumahnya. Ia setia menunggu diruang tamu, sehingga ketika gadis itu datang ia dapat membukakan pintu secepatnya. Bel rumahnya berbunyi, dengan semangat ia membukakan pintu rumahnya. Ia pikir itu Nela, tapi ternyata bukan, itu adalah Ibni, teman sekelasnya.
"Ibni? Ada apa? Tumben-tumbenan kesini?" Tanya Fadlan menyapa. Ia sendiri bingung kenapa tiba-tiba saja temannya itu mengunjunginya, padahal selama ini tidak pernah.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin berkunjung. Bolehkah aku masuk?" Tanyanya.
"Oh, silahkan masuk," Fadlan mempersilahkan temannya masuk keruang tamu.
Fadlan memanggil pembantunya dan memintanya membuatkan minum untuk Ibni, lalu ia duduk disamping gadis itu.
"Omong-omong, untuk apa berkunjung kesini?" Fadlan lanjut bertanya.
"Tidak bolehlah aku menghabiskan waktu denganmu sehari ini saja?" Ibni malah kembali bertanya.
"Maaf, bukan begitu. Aku sedang ada janji dengan Nela. Aku tidak ingin ia salah sangka terhadap kedatanganmu disini."