Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Penggerak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan dalam Wabah Covid 19

30 Maret 2020   00:12 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:35 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dinarasikan Salman: Saya membaca di Taurat, berkah makanan ada di wudhu setelah menyantapnya. Lalu aku mengatakannya pada Nabi Muhammad SAW yang aku baca di Taurat. Setelah itu Rasulullah SAW mengatakan, "Berkah pada makanan ada di dalam wudhu sebelum dan setelah menyantap hidangan." (HR Tirmidzi).

Wudhu yang bertujuan mensucikan diri sebelum sholat, diawali cuci tangan sebelum membersihkan bagian tubuh yang lain. Hadits ini memang punya peringkat da'if atau darussalam, bukan shahih yang merupakan derajat tertinggi. Namun dengan kondisi saat ini, tak ada salahnya rajin cuci tangan sebelum atau setelah beraktivitas. Apalagi manfaat cuci tangan telah terbukti dalam berbagai riset ilmu pengetahuan.

Hadits yang dinarasikan Abu Huraira Artinya: Rasulullah SAW mengatakan, "Ketika kamu bangun tidur, dia seharusnya cuci tangan tiga kali sebelum beraktivitas karena dia tidak tahu kondisi tangannya saat malam hari." (HR Muslim). Hadits berderajat shahih ini kembali mengingatkan pentingnya cuci tangan sebelum melakukan aktivitas. Cuci tangan memastikan tidak ada virus dan bakteri yang berisiko menginfeksi tubuh.

Kedua, Optimisme bahwa wabah ini akan berlalu dan ini adalah Ujian bersama dari Allah SWT kepada UmatNya agar kita naik kelas. Optimisme dengan tidak melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri sehingga imun tubuh akan terganggu. Sebagai contoh olahraga yang teratur dan berjemur untuk meningkatkan imun tubuh. Tidak panik tetap Istiqomah dengan yang dilakukan.

Ketiga, Adanya vibrasi kebersamaan membangun kepercayaan sesama anak bangsa dalam melawan COVID 19. Bekerja bersama sesuai dengan tugas pokok masing-masing yang tidak saling tumbang tindih. Butuh energi bersama dalam membangun kepercayaan dan kebersamaan. Dalam diri butuh vitamin dalam membangun vibrasi itu. Butuh juga asupan makanan yang sehat dan bergizi. Butuh releksasi dan tidak tegang dalam menghadapi masalah ini

Keempat, Ikhtiar, kita berikhtiar berusaha membangun optimisme dalam rangka menyelesaikan masalah bersama.  Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang artinya sama dengan berusaha. Ikhtiar secara istilah ialah segala bentuk perilaku atau perbuatan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya, atau usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya yang dilakukan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan keterampilannya serta dilakukan sesuai dengan syariat Islam..

Mengenai ikhtiar, Allah SWT telah berfirman dalam Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 11: Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib)

Ikhtiar berupa melakukan sedakah dan empati kepada korban dan masyarakat yang terdampak ataupu empati kepada pertugas kesehatan. Bahu membahu tolong menolong dalam berbuat kebaikan merupakan bagian mengurangi dampak COVID 19.

Adapun ikhtiar dalam skala berjamaah, maka bisa dilakukan dengan cara melakukan pencegahan-pencegahan agar virus ini tidak merambah ke skala yang lebih luas lagi seperti melakukan isolasi kepada mereka-mereka yang terkena virus atau mereka yang tercurigai terkena virus. Dan ikhtiar ini hendaklah dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. 

Hal ini berdasarkan makna hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi:  "Apabila kalian mendengar tentangnya (wabah penyakit) di sebuah tempat, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, dan bila kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar daripadanya sebagai bentuk lari daripadanya". (HR.Bukhari dan Muslim)

Kelima, Doa Doa merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah SWT, seperti meminta kesehatan, keselamatan, rezki yang halal dan tabahan dalam menjalani kehidupan. Sebaiknya kita semua meminta atau berdoa kepada Allah SWT setiap waktu, setiap saat, kapanpun dan dimanapun karena selalu didengar oleh-Nya. yang ada pada diri mereka sendiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun