Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Penggerak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan dalam Wabah Covid 19

30 Maret 2020   00:12 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:35 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah mewabahnya COVID 19 saya mencoba melakukan perjalanan ke wilayah Jakarta Pusat. Kebetulan pada hari ini tugas piket administrasi yg secara bergilir diterapkan oleh pimpinan dengan melihat acuan dan kriteria yg ditetapkan oleh pemerintah. 

Perjalanan yang begitu mengkhawatirkan sebenarnya tapi kami tetap berangkat karena memang tugas pegawai. Tugas piket diterapkan agar kondisi kantor masih ada pelayanan walaupun tidak penuh seperti biasanya.

Dalam perjalanan pemerintah daerah  cukup baik pelayanannya terutama dalam segi transportasi massal seperti transjakarta dll. Ada pengaturan Jarak antar penumpang dalam dan petugas selalu menginformasikan serta memastikan ada social distancing di dalamnya. 

Sarana sanitasi juga luar biasa jauh sebelumnya adanya virus COVID 19. Ada perbaikan dan perubahan di sarana transportasi umum. Harapan sanitasi juga disiapkan serta dirawat sampai kapan pun

Ketika dunia dilanda wabah virus covid 19 ada istilah social distancing atau Pembatasan sosial (bahasa Inggris: social distancing) atau menjaga jarak adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. 

Tujuan dari pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, morbiditas, dan terutama, kematian.(wikipedia)

Pembatasan sosial paling efektif dilakukan ketika infeksi dapat ditularkan melalui kontak percikan atau droplet (batuk atau bersin); kontak fisik langsung, termasuk kontak seksual; kontak fisik tidak langsung (misalnya dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi seperti fomit); atau transmisi melalui udara (jika mikroorganisme dapat bertahan hidup di udara untuk waktu yang lama).(wikipedia)

Pembatasan ini dimaksudkan supaya ada pencegahan virus COVID 19 yang kategori Pandemi. Penekannya agar masyarakat tidak terlalu berkumpul dan beraktifitas secara bersama-sama diruang publik. Hal ini mencegah dan memutus rantai pandemi COVID 19 agar tidak menular kepada yg lainnya. Apabila virus covid 19 mudah dan cepat sekali menular kepada yg lainnya.

Imbas dari itu pemerintah membuat kebijakan bahwa ada istilah work from home dan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan ini diberlakukan di kantor pemerintah dan sekolah baik negri maupun sekolah swasta. Sedangkan untuk instansi swasta pemerintah menyerukan juga untuk melakukan work from home. Artinya  Kerja jarak jauh (bahasa Inggris: telecommuting, remote working; istilah padanan lain: kerja dari rumah) adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.

Dengan kata lain, kegiatan bepergian ke kantor atau tempat kerja digantikan dengan hubungan telekomunikasi.[1] Dengan sistem ini, banyak karyawan yang pada akhirnya bekerja di rumah, sementara lainnya, yang lazim disebut pekerja nomaden (nomad workers) atau web commuters menggunakan teknologi komunikasi untuk bekerja dari kafe atau tempat lain yang nyaman bagi mereka. Telework, di sisi lain, merupakan istilah yang bermakna lebih luas lagi. 

Telework merujuk pada penggantian segala bentuk teknologi telekomunikasi yang terkait dengan pekerjaan-yang-perlu-bepergian, yang pada akhirnya mengurangi hambatan jarak dengan telecommuting. Seseorang yang ber-telecommuting biasa disebut dengan "telecommuter". Motto yang sering didengungkan oleh para telecommuter adalah "pekerjaan adalah sesuatu yang kita lakukan, bukan dan bukan tujuan bepergian."[2](wikipedia)

Sedangkan Pendidikan jarak jauh (bahasa Inggris: distance education) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.[1]

Dua hal itu kemudian menjadi produk yg ditampilkan pada saat ada masalah yg mengharuskan orang untuk melakukannya dari rumah dengan alasan memutus rantai covid 19. 

Tapi tidak semua orang melakukan itu ada beberapa jenis kegiatan atau pekerjaan yg harus dilakukan karena kalo tidak bekerja maka dia tidak makan. 

Seperti aparat TNI,POLISI,Satpam,OJOL,pegawai harian. Dan yang paling penting dan tidak bisa ditinggal adalah petugas paramedis penjaga kesehatan pasien. 

Garda terdepan dalam pelayanan covid 19 terutama kesehatan, TNI POLRI garda terdepam untuk keamanan dan pertahanan sedangkan guru garda terdepan dalam mengusir kebodohan. Artinya setiap giat atau pekerjaan ada alat ukur dan bantunya dalam beraktifitas dalam semua sektor. Semuanya garda terdepan dalam fungsi tugasnya masing-masing.

Terenyuh memang kalo pegawai bisa piket untuk bisa work from home tetapi ada juga yg masih ada dijalan. Apalagi jalanan Kota Jakarta masih ramai dan lancar karena masih ada warganya yg bekerja di luar rumah. Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan di rumah, walaupun dunia sudah dianggap zaman mileneal. Catatan untuk kita semua sebenarnya untuk kita semua masih ada orang yg berjibaku dalam urusan kehidupan.

Oleh karena itu pemerintah menyarankan adanya Physical Distancing adalah menjaga jarak fisik setidaknya 1,5 meter dari orang lain dan menghindari kerumumnan demi mencegah penularan penyakit COVID-19. Kegiatan Physical Distancing dilakukan sebagai strategi kesehatan guna mencegah atau memperlambat penyebaran virus. Bahkan, Physical Distancing menjadi norma baru dalam kehidupan setelah munculnya berbagai penyakit seperti corona sekarang. Selain itu, Physical Distancing bagi orang yang sudah terinfeksi oleh virus juga dilakukan dengan cara mengisolasi diri dan mengkarantina diri, sehingga dapat dengan satu sama lain. Cara ini disebut sangat penting untuk dilakukan saat ini.

Ada beberapa yang perlu kita pahami saat ini adalah:

Pertama, Cintailah negeri ini yang sudah dibangun oleh tetesan keringat dan air mata para pejuang dan the Founding Father para pendiri negri ini. Dengan memnerikan semangat kepahlawanan atau semangat pengorbanan yang berbhineka tunggal ika. 

Tak ada lagi jarak untuk bagaimana bangkit melawan COVID 19 walaupun diterapkan social distancing tapi paling tidak ada empati dan simpati terhadap wabah yang terjadi. Gubernur DKI Jakarta pernah berujar bahwa mencintai negri pada saat ini adalah dengan tinggal di dalam rumah dan cuci tangan serta menjaga kebersihan. itu yang penting pada masa wabah COVID 19 berlangsung.

Hadits yang ditulis berdasarkan perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, telah menyarankan umat Islam rajin cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Ilmu pengetahuan membuktikan, cuci tangan pakai sabun adalah cara efektif mencegah infeksi virus corona atau COVID-19.

Dinarasikan Salman: Saya membaca di Taurat, berkah makanan ada di wudhu setelah menyantapnya. Lalu aku mengatakannya pada Nabi Muhammad SAW yang aku baca di Taurat. Setelah itu Rasulullah SAW mengatakan, "Berkah pada makanan ada di dalam wudhu sebelum dan setelah menyantap hidangan." (HR Tirmidzi).

Wudhu yang bertujuan mensucikan diri sebelum sholat, diawali cuci tangan sebelum membersihkan bagian tubuh yang lain. Hadits ini memang punya peringkat da'if atau darussalam, bukan shahih yang merupakan derajat tertinggi. Namun dengan kondisi saat ini, tak ada salahnya rajin cuci tangan sebelum atau setelah beraktivitas. Apalagi manfaat cuci tangan telah terbukti dalam berbagai riset ilmu pengetahuan.

Hadits yang dinarasikan Abu Huraira Artinya: Rasulullah SAW mengatakan, "Ketika kamu bangun tidur, dia seharusnya cuci tangan tiga kali sebelum beraktivitas karena dia tidak tahu kondisi tangannya saat malam hari." (HR Muslim). Hadits berderajat shahih ini kembali mengingatkan pentingnya cuci tangan sebelum melakukan aktivitas. Cuci tangan memastikan tidak ada virus dan bakteri yang berisiko menginfeksi tubuh.

Kedua, Optimisme bahwa wabah ini akan berlalu dan ini adalah Ujian bersama dari Allah SWT kepada UmatNya agar kita naik kelas. Optimisme dengan tidak melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri sehingga imun tubuh akan terganggu. Sebagai contoh olahraga yang teratur dan berjemur untuk meningkatkan imun tubuh. Tidak panik tetap Istiqomah dengan yang dilakukan.

Ketiga, Adanya vibrasi kebersamaan membangun kepercayaan sesama anak bangsa dalam melawan COVID 19. Bekerja bersama sesuai dengan tugas pokok masing-masing yang tidak saling tumbang tindih. Butuh energi bersama dalam membangun kepercayaan dan kebersamaan. Dalam diri butuh vitamin dalam membangun vibrasi itu. Butuh juga asupan makanan yang sehat dan bergizi. Butuh releksasi dan tidak tegang dalam menghadapi masalah ini

Keempat, Ikhtiar, kita berikhtiar berusaha membangun optimisme dalam rangka menyelesaikan masalah bersama.  Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang artinya sama dengan berusaha. Ikhtiar secara istilah ialah segala bentuk perilaku atau perbuatan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya, atau usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya yang dilakukan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan keterampilannya serta dilakukan sesuai dengan syariat Islam..

Mengenai ikhtiar, Allah SWT telah berfirman dalam Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 11: Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib)

Ikhtiar berupa melakukan sedakah dan empati kepada korban dan masyarakat yang terdampak ataupu empati kepada pertugas kesehatan. Bahu membahu tolong menolong dalam berbuat kebaikan merupakan bagian mengurangi dampak COVID 19.

Adapun ikhtiar dalam skala berjamaah, maka bisa dilakukan dengan cara melakukan pencegahan-pencegahan agar virus ini tidak merambah ke skala yang lebih luas lagi seperti melakukan isolasi kepada mereka-mereka yang terkena virus atau mereka yang tercurigai terkena virus. Dan ikhtiar ini hendaklah dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. 

Hal ini berdasarkan makna hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi:  "Apabila kalian mendengar tentangnya (wabah penyakit) di sebuah tempat, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, dan bila kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar daripadanya sebagai bentuk lari daripadanya". (HR.Bukhari dan Muslim)

Kelima, Doa Doa merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah SWT, seperti meminta kesehatan, keselamatan, rezki yang halal dan tabahan dalam menjalani kehidupan. Sebaiknya kita semua meminta atau berdoa kepada Allah SWT setiap waktu, setiap saat, kapanpun dan dimanapun karena selalu didengar oleh-Nya. yang ada pada diri mereka sendiri".

Tujuan Berdo'a / Berdoa

  1. Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT
  2. Meminta perlindungan Allah SWT dari semua Setan yang terkutuk
  3. Memohon agar kita diberi selamat dunia akhirat
  4. Mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya

Waktu-waktu yang tepat / mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT

  1. Ketika membaca Al-Quran
  2. Setelah Solat wajib
  3. Pada saat tengah malam setelah sholat tahajud
  4. Saat berpuasa wajib dan sunah
  5. Saat melaksanakan ibadah haji

Pada suatu hari, salah seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Rasulullah menjawab, "Perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR ath-Thabrani). Pada hadis tersebut, Rasulullah menyuruh orang mukmin untuk banyak berdoa dalam segala kondisi, baik saat lapang maupun sempit. Terkadang, berdoa dilakukan pada saat kondisi sempit, susah, dan berat. Beliau mengingatkan bahwa dalam kondisi lapang atau senang pun harus berdoa. Rasulullah bersabda, "Berdoalah kepada Tuhanmu saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berkata, 'Barang siapa berdoa (memohon) kepada-Ku pada waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan doanya pada waktu dia dalam kesulitan.'" (HR ar-Rabi').

Seorang mukmin sejati tidak boleh lelah dan bosan untuk berdoa setiap saat. Jika apa yang diharapkan dalam doanya belum terwujud, itu bukan berarti doanya tidak terkabul. Allah sesungguhnya akan memberinya dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang dimintanya. Rasulullah bersabda, "Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali dikabulkan-Nya dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana)." (HR ath-Thabrani).

Ke lima itu paling tidak kita harus lakukan dengan segera segenap komponen anak negri bergerak dan berjuang secara bersama mengatasi COVID 19. Masyarakat harus patuh kepada pemerintah yang bertanggung jawab terhadap keselamatan warganya. Pemerintah harus mampu mengayomi dan mengambil kebijakan yang bijaksana untuk kepentingan masyarakat. Semua kebutuhan warganya harus tercukupi tidak boleh kurang. Masyarakat pun membantu pemerintah dengan menerapkan dan menjalankan aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun