Mohon tunggu...
Ibnu Muzzakkir
Ibnu Muzzakkir Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Gunadarma, Teknik Informatika'12

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pudarnya Nilai Pancasila

7 Oktober 2012   13:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:07 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada jaman globalisasi saat kini tingkah laku manusia sudah semakin aneh dan terkadang tak pantas untuk dilihat oleh kedua bola mata kita.Hal ini terlihat karena semakin maraknya kejadian yang sudah melenceng dari norma - norma yang berlaku di masyarakat bahkanada yang sampai melanggar dari Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka yang melakukan hal demikian hanya merasa bahwa yang mereka lakukan itu sudah biasa. Apakah semua ini akan menjadi tradisi yang berdampak negatif bagi kehidupan kita ?

Pancasila merupakan suatu ideologi atau dasar dari negara. Tentunya semua kejadian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ataupun kehidupan sehari – hari tidak lepas akan arti dari butir butir nilai yang terkandung di dalam pancasila itu sendiri. Akan tetapi tanpa kita sadari kebanyakan dari kita tergolong kepada orang – orang yang melaksanakan kehidupan tanpa mementingkan nilai nilai tersebut.

Seperti kita ketahui Semua ruangan di semua jenjang pendidikan pasti terdapat satu tempat yang memang disediakan untuk meletakkan foto dari pancasila beserta sila yang terkandung di dalamnya. Itu semua pasti bertujuan untuk mengingatkan bahwasanya kita sebagai pelajar tidak akan lupa akan nilai – nilai yang ada . Walaupun semua itu sudah terpampang dengan jelas kita masih saja melenceng . Sebagai contoh yaitu tawuran yang marak terjadi antarpelajar.

Tawuran bukanlah hal yang asing bagi kalangan pelajar apalagi tingkat SMA.Hal itu mungkin terjadi karena masa masa SMA disebut sebagai masa peralihan atau sering dikenal dengan pubertas. Saat inilah banyak sekali para pelajar yang masih memiliki tingkat emosional tinggi dam pemikiran yang “Labil”, masih ikut sini.

Moral para pelajar yang harusnya mencerminkan seorang pelajar malah menjadi seorang jagoan. Hal ini tentu tidak lepas dari apa yang mereka tahu tentang nilai – nilai yang terkandung di dalam pancasila. Sila ke-4 yang bermakna jika terdapat suatu permasalahan antar golongan itu diselesaikan secara musyarawah bukan melibatkan kontak fisik. Para pelajar justru mengabaikannya. Apalagi hal yang diperdebatkan hanyalah hal kecil yang sangat konyol.

Ditambah lagi dengan anggapan bagi sebagian pelajar bahwa belajar pendidikan moral itu bukan hal yang bersifat penting. Padahal jika kita tau dan menyadari itu semua kehidupan kita akan berjalan dengan baik dan teratur. Sebagai contoh jika kita menghormati serta menghargai orang lain maka kita tentunya akan mendapatkan hasil yang sama yaitu di hormati pula. Banyak para remaja yang mulai gengsi akan hal itu. Maka wajar moral yang dimiliki kebanyakan pelajar saat kini tidak mencermikan seorang pelajar.

Seharusnya jika kita melihat dari masalah yang kita hadapi sehari hari seperti diatas. Kita dapat menyelesaikannya dengan berdasarkan pada nilai nilai yang terkandung di dalam pancasila sehingga tidak terjadi pertikaian ataupun hal – hal yang melenceng. Kehidupan kita akan terbangung sebagai pribadi yang memiliki moral yang baik serta dihormati oleh orang lain. Intinya jika ada permasalah janganlah dibesar besarkan, hadapi dengan kepala dingin walaupun itu suatu masalah yang rumit. Jalani hidup Anda layaknya nahkoda yang menggendalikan kapalnya.

salam UG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun