Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

This Ain't Your War, Bukalapak!

16 Februari 2019   22:33 Diperbarui: 16 Februari 2019   22:54 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: CEO Bukalapak, Ahmad Zaky, mengklarifikasi pernyataannya kepada Presiden Jokowi (Properti : Detik dotcom)

Di luar Bukalapak, ada banyak Start up yang lagi gencar melakukan promo. Mulai promo diskon belanja, promo undian berhadiah, serta berbagai tawaran menggiurkan bagi penggunanya tanpa melakukan satu tindakan yang sifatnya memilah pelanggan dengan memojokkan pihak tertentu.

Bagi mereka, bisnis adalah bisnis, tak peduli siapapun pemimpin negeri ini.

Bisnis adalah satu kegiatan dagang untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya dan dengan berbagai cara memperoleh pelanggan baru sebanyak mungkin tanpa memilah dari mana pelanggan itu, tak peduli apa suku-nya, agamanya, adat istiadatnya, bahkan sikap politiknya.

Yang penting memberi keuntungan, cukuplah itu.

Mungkin bukalapak tidak bermaksud seperti itu. Tidak bermaksud 'mengurangi' jumlah pelanggan. Tapi apa yang dilakukan seolah Bukalapak memproklamirkan dukungan pada satu pasangan calon tertentu. Saya tidak tahu persis, apa yang dilakukan CEO Bukalapak sengaja atau tidak. Dengan tendensi politis atau tidak. Yang jelas pendukung pasangan Calon presiden dan Wakil presiden nomor 01 terlanjur menyimpulkan demikian, dan mendorong gerakan hashtag #uninstallBukalapak.

Bukan hanya itu, mereka juga mengecam habis sikap CEO Bukalapak.

Pasalnya belum lama Presiden Jokowi bahkan melakukan endorse pada hari ulangtahun Bukalapak beberapa hari lalu yang disiarkan sebuah stasiun televisi swasta.

Eh...tak lama kemudian CEO malah mengeluhkan minimnya anggaran R&D dibidang E-Commerce serta membandingkan dengan negara lain dan disisipi kalimat , " Semoga presiden baru.."

Sontak Netizen berang. Menganggap CEO Bukalapak tak tahu diri, tak tahu balas budi, sampai meme Lupabapak.
Ketika muncul hashtag #UninstallBukalapak, buru-buru Ahmad Zaky mengklarifikasi.

Karena tidak semua Netizen pintar memahami kalimat yang disampaikan.

Mungkin kesalahan fatal Zaky adalah, dia memakai data tahun 2016 sebagai pembanding dan ' presiden selanjutnya' yang dianggap mewakili seruan ganti presiden seperti yang digaungkan kubu pasangan calon nomor 2. Inilah yang dianggap celah oleh netizen untuk menyerang dengan jurus baru yang mereka nama kan, "Hoax".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun