Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi │Seloka Rindu Tanah Pesisir

25 Agustus 2018   10:12 Diperbarui: 25 Agustus 2018   10:26 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kumandang debur kiambang kian mementang
laju pengaruh kesetian yang pasrah berbimbang
nyanyi rindu laut Kotabaru menyenangkan
orkestra pilu kepulauan kita
ingin kutulis semua agar senang merasa
lantang merasa kekuatan denting pengalaman haru

Menyatukan segala kekuatan di rembang petang
siasat sendu menata pengalaman panjang mendendam
tanpa ada rasa sepenuh tentu cinta yang pasrah
kekuatan senada perisai sangka yang restu meniku cumbu
dalam petuah sangka lamunan cinta yang tegas meritmis statis
menuju respon diri yang kian noktah merekah
sandera purnama merajut tahta merentang wibawa sukma

Kesunyian pagi yang ingin terus sendiri
kekuatan hari beranjak ambisi penawar tinggi hati
geliat sukma romantis banyak cinta peneduh raga
semburat nafsu menakar kejayaan hati merintih
hajat terkabul menakluk pengaruh sentimen merasuk gulana
nafiri senada arah pantau yang lantang membilang seraya
dalam kesepian kian merentang janji pelanjut gagas waktu menentu seteru

Seloka rindu tanah pesisir melambung harap kian mendesir
kedaulatan semu membuai tatanan perilaku semesta melambung pingitan
jalan kebaikan mengurai simpati janji menakluk dekapan padu melebur kondisi
tentang segala aturan menepati suasana tandas praktis
tuntas kelembutan rekah bernada seloka merisau tautan imaji kenduri
lembut aturan siasat energi perasaan gemulai menapak jelita berkuasa
menyatu kesungguhan lamunan asmara sedekap satu makna seperasaan mustika seraya

Kandangan, 22 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun