Mohon tunggu...
humasman2ciamis24
humasman2ciamis24 Mohon Tunggu... kehumasan

Informasi yang di muat merupakan data dan kegiatan MAN 2 Ciamis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MAN 2 Ciamis Gunakan Aplikasi AIOCBT untuk 302 Siswa Saat Ujian Madrasah

15 Maret 2025   09:23 Diperbarui: 15 Maret 2025   09:31 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan aplikasi AIOCBT saat UM di MAN 2 Ciamis. Jumat(14/3) (sumber: Heri HR)

Ciamis,-Humas MAN 2 Ciamis

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ciamis resmi menggunakan aplikasi All in One Moodle Computer Based Test (AIOCBT) dalam pelaksanaan Ujian Madrasah (UM) Tahun Ajaran 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung mulai 10 hingga 29 Maret 2025 di lingkungan madrasah, sebagai bagian dari upaya digitalisasi pendidikan yang dicanangkan pemerintah Jum'at (14/3).

Kepala MAN 2 Ciamis, Drs. Aris Mujiraharjo, M.Pd., menegaskan bahwa ujian berbasis digital ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan Kanwil Kemenag Jawa Barat yang mengharuskan lembaga pendidikan madrasah mengadopsi teknologi dalam proses Ujian dan evaluasi pembelajaran bahkan pihaknya bukan tahun ini aja tetapi sudah dari tahun kemarin berbasis komputer dan sudah menggunakan Aplikasi AIOCBT.

"Kami berkomitmen untuk terus menerapkan sistem berbasis IT dalam pembelajaran maupun ujian. Dengan menggunakan AIOCBT, siswa tidak lagi mengerjakan soal dalam bentuk kertas, melainkan melalui perangkat digital seperti smartphone berbasis Android maupun iOS," ujarnya pada 14 Maret 2025.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi AIOCBT di MAN 2 Ciamis bukan pertama kalinya. Berkat pengalaman sebelumnya, pelaksanaan ujian sejak hari pertama berjalan lancar tanpa kendala.

"Meskipun siswa mengerjakan ujian melalui perangkat gawai, hingga saat ini tidak ada hambatan teknis yang berarti. Kami berharap ujian ini terus berjalan dengan baik hingga selesai," tambahnya.

Beliau juga mengimbau para siswa untuk memanfaatkan waktu di rumah dengan belajar lebih giat serta membangun jiwa kompetitif secara sehat demi menjadi generasi muda yang berkarakter.

Ujian Berjalan Lancar Berkat Persiapan Matang
Ketua Panitia Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) Endang Nurhidayat, S.Pd., M.Pd., didampingi Wakil Kepala Bidang Kurikulum Dana, S.Pd., M.Pd., memastikan bahwa sebanyak 302 siswa kelas XII yang mengikuti ujian sejak hari pertama sampai hari kelima ini berjalan dengan baik dan lancar.

"Kegiatan ujian berlangsung aman dan lancar sesuai dengan skenario yang telah dirancang panitia. Kehadiran siswa juga sesuai harapan, mereka datang tepat waktu dan mengerjakan soal dengan baik. Kami optimis kondisi ini akan terus terjaga hingga hari terakhir ujian pada 19 Maret 2025," jelasnya.

Keberhasilan pelaksanaan ujian ini, lanjutnya, merupakan hasil dari komitmen bersama warga madrasah dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaik. Sebagai bentuk kesiapan, madrasah telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk tim proktor dan teknisi yang handal. Sosialisasi dan simulasi kepada siswa juga telah dilakukan sebelumnya guna memastikan kelancaran ujian.

"Kami juga telah menyiapkan server dan access point sesuai jumlah ruang kelas yang digunakan. Selain itu, bagi siswa yang tidak memiliki perangkat gawai yang memadai, madrasah telah menyediakan sekitar 50 unit tablet. Ini merupakan wujud komitmen madrasah dalam memberikan layanan pendidikan terbaik kepada siswa," tuturnya.

Keunggulan AIOCBT dalam Ujian Digital
Di tempat terpisah, Ketua Tim IT Ujian, Drs. Irawan, bersama Fajar, S.Pd., menjelaskan bahwa ujian ini menggunakan aplikasi AIOCBT yang diakses melalui Google Chrome. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur unggulan, seperti sistem token, penguncian layar, pemantauan real-time oleh pengawas, serta fitur acak soal untuk mencegah kecurangan.

"Misalnya, jumlah soal yang diunggah sebanyak 80 soal, tetapi setiap siswa hanya mengerjakan 40 soal yang dipilih secara acak oleh sistem. Dengan demikian, setiap siswa mendapatkan kombinasi soal yang berbeda, sehingga ujian menjadi lebih adil dan kredibel," jelasnya.

Selain itu, AIOCBT dilengkapi fitur keamanan yang mencegah siswa membuka aplikasi lain selama ujian. Jika siswa mencoba membuka browser lain, aplikasi akan terkunci otomatis dan hanya bisa dibuka kembali dengan kode khusus dari pengawas.

"Fitur ini memastikan siswa tetap fokus mengerjakan soal tanpa gangguan atau potensi kecurangan," pungkasnya.

Tanggapan Siswa: Lebih Efisien dan Praktis
Beberapa siswa MAN 2 Ciamis memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan Ujian Madrasah berbasis digital ini. , salah satu siswa kelas XII, Syahrul Habibi AQ mengungkapkan bahwa sistem ini lebih efisien dibandingkan ujian konvensional.

"Menurut saya, ujian dengan AIOCBT lebih praktis karena tidak perlu membawa banyak alat tulis atau mengisi lembar jawaban secara manual. Semua sudah otomatis di dalam sistem bahkan bila terjadi error pun pengawas bisa langsung memperbaikinya," ujarnya.

Sementara itu, Rafsha Sandria, siswi  kelas XII IPS 3, mengaku awalnya sempat khawatir dengan sistem ujian berbasis digital, tetapi setelah mengikuti simulasi, ia merasa lebih siap dan di aplikasi ini siswa tidak bisa browsing untuk sekedar mencari jawaban karena sistem akan mengunci otomatis dan akan kembali ke setelan awal yang hanya bisa dilanjutkan apabila telah disetujui oleh pengawas ruangan.

" Awalnya saya agak cemas takut terjadi error, tapi setelah mengikuti simulasi, ternyata sistemnya mudah digunakan. Selain itu, tampilannya juga user-friendly, jadi tidak membingungkan," katanya.

Tanggapan Pengawas Madrasah: Ujian Lebih Transparan dan Terpantau

Pengawas Madrasah dari Kemenag Kabupaten Ciamis, Drs. H. Ujang Nuryadin, M.Pd.  yang turut memantau jalannya ujian, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Ujian Madrasah berbasis digital di MAN 2 Ciamis.

"Saya melihat pelaksanaan ujian berbasis komputer ini sangat baik dan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Agama. Dengan sistem AIOCBT, ujian menjadi lebih transparan, karena soal diacak dan diawasi secara ketat, sehingga meminimalkan kecurangan," ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa digitalisasi dalam ujian madrasah harus terus dikembangkan sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan di era teknologi.

"Sistem ini tidak hanya mempermudah pelaksanaan ujian, tetapi juga melatih siswa untuk lebih terbiasa dengan ujian berbasis digital, yang menjadi standar dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja kedepannya," tambahnya.

Dengan penerapan ujian berbasis digital ini, MAN 2 Ciamis semakin siap menghadapi era digitalisasi pendidikan dan memastikan proses evaluasi akademik berlangsung lebih efektif, efisien, serta transparan (HR)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun