Â
Yogyakarta --- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh murid MAN 1 Yogyakarta dalam ajang Festival Bahasa dan Budaya (FBB) 2025 yang diselenggarakan oleh UKM Studi Pengembangan Bahasa Asing (SPBA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dua murid kelas XI B, Raden Muhammad Dimas Mulqi Alvarez berhasil meraih juara pertama dan Fahri Ahmad Asfandiar meraih juara ketiga dalam cabang lomba Baca Puisi Bahasa Prancis tingkat nasional.
Kompetisi yang berlangsung sejak tahap penyisihan online pada 25--30 Agustus 2025 dan berlanjut ke semifinal pada Kamis, 18 September 2025 ini diadakan di ruang rapat Rektorat Lama lantai 2 UIN Sunan Kalijaga. Lomba ini terbuka bagi murid jenjang SMA/sederajat dan mahasiswa pemelajar bahasa Prancis dari seluruh Indonesia.
Dalam penampilannya, Fahri membawakan puisi klasik karya Victor Hugo berjudul "Demain ds l'aube", yang mengisahkan tentang duka mendalam seorang ayah atas kehilangan putrinya. Sementara Dimas membawakan "Mignonne, allons voir si la rose" karya Pierre de Ronsard, sebuah refleksi puitis tentang kegelisahan akan kefanaan masa muda. Keduanya tampil dengan kefasihan, ekspresi, dan penjiwaan yang memukau, sesuai dengan kriteria penilaian lomba: kefasihan (40%), ekspresi dan penjiwaan (30%), serta penampilan (30%).
Festival Bahasa dan Budaya 2025 mengusung tema "Preserving Culture and Language, Building Valuable Intellectual Civilization". Kegiatan ini digelar sebagai respons terhadap tantangan era modern, seperti menurunnya kesadaran generasi muda terhadap pelestarian bahasa dan budaya lokal akibat dominasi teknologi dan budaya asing. FBB juga menjadi wadah kolaboratif lintas komunitas, institusi pendidikan, dan mitra kerja sama untuk memperkuat relasi sosial serta membangun karakter multikultural generasi muda.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. "Prestasi ini bukan hanya membanggakan madrasah, tetapi juga menunjukkan bahwa murid-murid kita mampu bersaing secara nasional dalam bidang sastra dan bahasa asing. Ini sejalan dengan semangat MAN 1 Yogyakarta untuk mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan berwawasan global," ujarnya.
Keberhasilan Dimas dan Fahri menjadi bukti bahwa pembinaan literasi dan apresiasi seni di MAN 1 Yogyakarta mampu melahirkan talenta yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga sensitif terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. (dee)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI