Mohon tunggu...
Humari Hidayat
Humari Hidayat Mohon Tunggu... -

Kita semua punya tugas di dunia. Salah satu tugas saya adalah: menuliskan tentang PJTKI dan TKI serta yang berkaitan dengan keduanya. Karena saya berada di tengah-tengah mereka.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jangan Bubarkan Terminal Khusus TKI!

27 Oktober 2012   07:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanya keberadaan Terminal Khusus TKI sangat penting. Pelayanan selama ini memang harus diakui buruk. Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya, TKI yang pulang tak ada pelayanan sama sekali sehingga banyak yang ditipu, diperas, didaur ulang oleh PJTKI nakal, ditelantarkan supir di hutan karena tak beri uang, dihipnotis dan berbagai kejahatan lainnya.

Keberadaan Terminal khusus kedatangan TKI terbukti meminimalisir hal-hal jahat tersebut.

Dengan melepas TKI PLRT melenggang begitu saja, sama dengan menjadikan terminal kedatangan sebagai ajang perburuan potensial bagi penjahat, dan TKI PLRT yang sebagian besar perempuan desa itu yang menjadi mangsanya.

Karenanya pihak pemerintah dalam hal ini Menakertrans Muhaimin Iskandar hendaknya meninjau ulang keputusannya. Sebab kebijakan ini penuh resiko buat TKI PLRT. Yang diperlukan adalah perbaikan pelayanan terminal khusus TKI; biaya dibuat masuk akal, waktu tunggu dipersingkat, libas manusia-manusia tukang catut.

Bahkan pekerja migas dengan level insinyur yang pernah saya tempatkan ke Dammam Arab Saudi, suatu kali menjadi korban hipnotis dan dibuang di pinggir tol. Hanya kejadian ini tak masuk berita. Namun sang korban bercerita di depan mata saya.

Ini insinyur. Bagaimana dengan TKI PLRT?

Tulisan saya lainnya berkaitan dengan TKI & PJTKI silakan klik kalimat ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun