Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

"Pulang Malu, Gak Pulang Rindu"

7 Juni 2018   10:38 Diperbarui: 7 Juni 2018   18:20 3247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mudik: radarbekasi.id

Rest area bisa di SPBU, rumah makan atau masjid (sumber : fainun.com)
Rest area bisa di SPBU, rumah makan atau masjid (sumber : fainun.com)
Ditakutkan dengan mitos tidak ada rest area tentu membuat kita berpikir untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan termasuk makanan. Saya pernah dalam perjalanan ke Jambi, dengan kondisi sudah malam hari membuat kami harus beristirahat sejenak di rumah makan. 

Kalian tidak akan asing dengan nama rumah makan khas Padang dengan nama Pagi Sore, Siang Malam, atau Sederhana. Umumnya deretan nama rumah makan itu akan menjadi tempat untuk para pemudik untuk istirahat. Selain rumah makan, ada banyak masjid yang bisa menjadi tempat rest area sekaligus kalian bisa menumpang untuk menjalankan sholat. Sebab, apabila kondisi tubuh sudah lelah sewaktu mengemudi adalah baik untuk istirahat sejenak.

#4 Kondisi jalan banyak rusak

road trip jalur lintas sumatera (sumber : fainun.com)
road trip jalur lintas sumatera (sumber : fainun.com)

Saya juga tidak menyangkal kalau ruas jalan lintas sumatera banyak rusak, bergelombang dan bolong. Namun ketika kalian sudah mengetahui medan jalan lintas sumatera maka kalian sudah dapat mengambil persiapan agar tetap fokus pada saat mengemudik. Apalagi jalanan lintas sumatera cenderung lurus, naik turun dan sedikit berkelok. 

#5 Banyak kendaraan besar

Ruas jalan berbagi dengan mobil besar (sumber : fainun.com)
Ruas jalan berbagi dengan mobil besar (sumber : fainun.com)
Perlu diketahui kalau jalur lintas sumatera memang dikuasai oleh truk gandeng bermuatan semen, sawit, karet dan sebagainya. Kendaraan umum harus berbagi ruas jalan. Hal yang saya takutkan adalah ketika orang-orang menggunakan sepeda motor yang langsung menyalip begitu saja, sedangkan jalanan di beberapa daerah banyak yang rusak. Otomatis akan kena patok 2, kalau orang Palembang bilang patok 2 itu masuk kuburan. Apalagi kalau pada saat mudik bertemu dengan situasi truk yang mogok atau kecelakaan, tentu saja dapat menambah jam macet. Namun informasi yang saya dapat menjelang lebaran truk-truk dilarang untuk masuk agar tidak menambah volume kemacetan dan rawan kecelakaan.

Satu hal lagi yang paling penting saat mudik adalah jangan melupakan untuk mengecek kondisi kendaraan kalian saat mudik. Kemudian pastikan ada orang pengganti untuk mengemudi apabila tubuh sudah lelah. Mudik memang melelahkan dan membutuhkan biaya besar. Meski penuh perjuangan, mudik menjadi tradisi yang tak lekang oleh waktu. Semua lelah di perjalanan terbayar saat bisa sampai di rumah bertemu keluarga.

Selamat mudik ya teman.

Baca tulisan saya lainnya tentang THR Kompasiana di sini.

Kompasianer Palembang
Kompasianer Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun