Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rumahku Banyak Hantu (Bagian 4)

5 Juni 2023   11:53 Diperbarui: 5 Juni 2023   12:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosok perempuan di dekat anak tangga pertama (sumber gambar pixabay.com)

Sosok perempuan paruh baya di dekat anak tangga pertama.

Suara-suara tanpa rupa, aroma wewangian dan juga bau busuk, penampakan-penampakan yang sering muncul di dalam rumah sudah biasa. Sehingga aku jadi terbiasa nggak punya rasa takut. Hanya kadang timbul rasa kaget saja jika mengalami sendiri kejadian-kejadian yang tak terduga.

Sebenarnya rumahku nggak terlihat menyeramkan. Apalagi angker. Sama sekali jauh dari aroma mistis. Setiap sudut ruangan juga biasa-biasa saja suasananya.

Semua keluarga dan saudara juga biasa main ke rumah. Teman  anak-anakku dan suami juga temanku sendiri sering pada main berlama-lama. Mereka betah-betah saja.

Memang nggak ada yang tahu cerita horor yang sering terjadi di rumah. Aku pikir buat apa cerita-cerita juga. Rasanya nggak penting banget.

Mungkin hanya "orang pintar" saja yang mampu melihat situasi rumahku. Kalau sengaja melihat makhluk gaib aku dan penghuni rumah yang lain juga tidak punya kemampuan untuk itu. Tapi aku sendiri pernah dengar penjelasan dari seseorang yang dianggap "pintar" dan sering dimintai bantuan bagi yang butuh solusi untuk penyakit, problem hidup dan yang lainnya.

Bu Nas yang dianggap "orang pintar" tersebut berasal dari desa tetangga yang waktu itu lewat depan rumahku dengan berjalan kaki. Dia pulang dari rumah saudaranya dan mampir sebentar hanya untuk menceritakan bahwa di rumahku banyak makhluk halus. Katanya kalau lewat depan rumahku suka melihatnya.

Mungkin cerita bu Nas ada benarnya. Orang lain yang pernah melihat adalah temanku Lia yang pernah disuguhi teh manis dan sepiring dukuh. Pada kesempatan lain dia main lagi ke rumahku. Waktu itu aku berada di lantai atas rumahku. Kebetulan pintu rumah nggak terkunci jadi dia kusuruh masuk dan langsung ke ruang atas setelah chat WhatsApp.

Ketika mau naik lewat tangga dia menyapa seseorang yang berada di lantai bawah dekat anak tangga terbawah.

Sesampainya di atas dia menyalamiku dan bertanya, "Ada saudaramu apa, Et?"
"Nggak ada," jawabku singkat.
"Lhoh barusan aku menyapanya kok. Di bawah."
"Ngarang aja kamu, Li! Nggak ada siapa-siapa kok. Aku juga dari tadi sendirian di rumah." Aku meyakinkan Lia.
"Demi Allah aku barusan lihat ibu-ibu seumuran kita di situ..." Lia menunjuk ke bawah tempat sosok perempuan itu berdiri. Aku terpaksa bangkit dari duduk dan melihat ke bawah.
"Nggak ada, kok!" kataku.
"Tadi pas aku mau naik menyapa dia terus dia tersenyum ramah. Aku pikir dia saudaramu," kata Lia meyakinkanku.

Akhirnya aku bilang sama Lia bahwa mungkin itu cuma penampakan saja.

(BERSAMBUNG...)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun