Mohon tunggu...
Ashari
Ashari Mohon Tunggu... Buruh - Musafir

Menyukai Hal yang Baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wakaf : Asuransi Keumatan yang Harus Dijaga

20 Juni 2021   10:10 Diperbarui: 20 Juni 2021   10:40 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wakaf dalam islam merupakan bentuk asuransi umat yang harus dijaga  anjuran dan kelestarianya sehingga problematika umat yang berbentuk kefakiran bisa diatasi dengan sistem perwakafan yang profesional , hal ini bisa kita ketahui dengan apa yang telah dilakukan oleh rosulullah yang mewakafkan tanahnya untuk di bangun masjid quba dan masjid nabawi untuk tujuan tempat ibadah , tetapi nabi juga tidak cukup hanya membangun masjid tetapi beliau juga membangun pasar yang didirikan diatas tanah wakaf  sebagai central ekonomi yang langsung di awasi oleh rosulullah SAW dalam sistem dan menejemenya , dari sini bisa kita ketahui bahwasanya rosulullah tidak hanya membangun masjid dalam dakwahnya tetapi nabi juga membangun pasar yang menjadi pusat umat mencari rezekinya  dalam memenuhi kehidupan harianya

Wakaf di syariatkan oleh islam sebagai upaya memenuhi kebutuhan umat dan juga untuk mengatasi problem kemiskinan yang mana sekarang ini  masih banyak ada di negara - negara muslim , oleh karenanya memaksimalkan sistem wakaf merupakan bentuk yang nyata  real action dalam menangani kefakiran ataupun kebutuhan umat lainya , oleh karenanya dalam sistem wakaf , keuntungan dan manfaat dari pengeloaan wakaf merupakan bentuk shodaqoh jariyah dalam kata lain sedekah yang terus menerus memberikan manfaat maslahat bagi umat dan juga pahala yang tidak putus bagi wakif selagi harta yang ia wakafkan masih memberikan manfaat bagi orang lain .

Dari sini coba kita bayangkan ketika dana wakaf itu bisa dikelola dengan baik dan profesional , Maka setiap muslim yang dilahirkan ke bumi dari awal hidup sampai akhir hidupnya akan selalu terfasilitasi dengan fasilitas wakaf , ketika sesorang ibu melahirkan di rumah sakit yang berbasis wakaf , lalu memperoleh pendidikan gratis bisa di tanggung oleh dana wakaf  sampai ia meninggal dunia akan mendapat fasilitas tanah kuburan yang berbasis wakaf juga , hal semacam ini coba kita bayangkan bersama  jika semua orang berbondong - bondog mewakafkan  sedikit dari uangnya agar bisa di kelola oleh yayasan yang profesional ,maka tidak mustahil jika impian kita dalam hidup ini bisa sepenuhnya ada dalam asuransi sistem perwakafan yang notebenya merupakan sistem ilahiy yang diberikan atau diajarkan  oleh Tuhan untuk hambanya supaya hambanya bisa mempraktekkan sistem ini sebagai lifestily dalam menjalani kehidupan yang bisa bermanfaat bagi orang lain sebagai bekal untuk akhiratnya

Hal seperti ini juga telah di praktekkan oleh   sahabat – sahabat  nabi Muhammad SAW dalam berwakaf maka tidak heran sahabat jabir bin abdillah radiyallahuanhu  pernah berkata :

لم يكن أحد من أصحاب النبي صلى الله عليه و سلم ذو مقدرة إلا وقف

Tidak ada seorangpun dari sahabat nabi  Muhammad shallallah ‘alahi wasallam yang memiliki kemampuan  kecuali ia berwakaf

Maka saking banyaknya yang berwakaf dari zaman rosullullah SAW ,sahabat – sahabat nabi  lalu ta’biin lalu tabiutabiin , Abu yusuf murid dari abu hanifah radiyallahuanhu  berkata :

صدقة رسول الله صلى الله عليه و سلم و الأئمة من أصحابه مشهورة  لا يحتاج في ذلك إلى حديث, و هي أشهر و أعرف ، فلا ينبغي لأحد أن يخالفهم , و إنما ينبغي اتباعهم في الأخذ بما كانوا عليه

Sedekah Rosuluulah Sallallahu ‘alaihi wasallam dan para pemimpin dari para sahabat Rosulullah sallallahualaihiwasallam itu sudah masyhur atau terkenal tidak membutuhkan dalam, permasalan tersebut sebuah hadist .karena sedekah rosulullah slebih terkenal dan lebih menjadi kebiasaan , maka tidak sepatutnya bagi setiap orang untuk menyelisihinya , maka sseharusnya mengikuti mereka dalam mengambil dengan apa yang ada pada mereka

Sunnah nabi Muhammad banyak sekali , termasuk  dengan berwakaf pada konteks ini , karena seorang hamba belum bisa dekat dengan tuhanya jika hanya menjalankan kewajiban saja , seorang hamba yang ingin mendekatkan dirinya kepada robb-nya harus menunaikan ke-sunnahan yang telah di contohkan oleh nabi Muhammad SAW khususnya perihal sunnah dalam segi ke-ekonomian umat , oleh karenanya para ulama’ berpendapat tidak ada jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT kecuali dengan jalan menjalankan ke-sunnahan

Dalam menjalankan hal ibadah sunnah ada perbedaan yang sangat mencolok dari cara berpikir dengan era  salafunassholih , Mereka berpikiran bahwa melakukan kesunnahan merupakan bentuk ibadah yang harus dijaga dan diamalkan sebanyak –banyaknya karena kecintaan mereka dengan ibadah , sedangkan kita hanya berpikiran bahwa ibdah sunnah hanya sebatas kesunnahan saja yang kadang dianggap sebagai ibadah yang remeh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun