Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hura-Hura Tak (Pernah) Ada Guna

18 Juli 2020   19:04 Diperbarui: 18 Juli 2020   19:03 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membakar uang (sumber gambar: lifepal.co.id)

"Malam..." jawabnya lirih.

 

"Permisi saya ikut duduk dulu di sini ya," pintaku sembari menunjuk kursi kosong di sebelahnya.

 

Lelaki yang kukira-kira berusia 30-an itu pun hanya mengangguk lemah.

 


Sembari membereskan peralatan pel yang baru saja kugunakan, aku mencoba mengajaknya sedikit berbincang. Barangkali ia memiliki beban tertentu yang ingin dibaginya kepada seseorang. Siapa tahu perasaan dan pikirannya menjadi ringan.

 

Lelaki itu bernama Santoso. Ia berujar bahwa dirinya merasa kalut.

 

Bapaknya tetiba mengalami serangan jantung ketika berada di rumah bersama sang ibu. Padahal sebelumnya tak ada riwayat sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun