Mohon tunggu...
hotma nauli
hotma nauli Mohon Tunggu... -

seorang dokter biasa yang bermimpi bisa berbuat yang lebih dr biasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Kenangan..

3 November 2010   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan itu masih seperti dulu,masih ditumbuhi bunga tanjung di kanan kirinya.. namun sekarang bunga tanjung itu terlihat semakin tinggi dan lebat oleh daun dan bunga-bunga kecilnya..tak banyak yang berubah..rumah yang disudut sana juga masih dicat seperti yang dulu hanya sekarang halamannya lebih indah dan lebih ramai oleh bunga mawar beraneka warna,,hhmm mungkin penghuni yang sekarang lebih romantis daripada yang dulu.Sepanjang jalan nampak bunga-bunga tanjung yang berguguran ke tanah dan membawa wangi yang semerbak yang selalu mengingatkan aku padamu.

Jalan itu masih seperti dulu sewaktu kita lalui bersama..aku masih bisa mendengar dan merasakan langkah kaki kita menyusuri jalan..genggaman tangan itu juga masih kurasakan..erat dan hangat..masih kudengar canda dan tawa kita sambil sesekali memandang..hujan itu juga masih kurasakan indahnya..tetesan-tetesan halus dan bening gerimis didahiku..ah,kau selalu bisa buat aku tersenyum bila aku ingat kau mulai bingung karena hujan mulai deras.."Tak apa-apa,mari kita rasakan hujan ini bersama" ucapku."Tapi nanti kamu bisa sakit"katamu waktu itu."Tidak,aku tak mau melewatkan hujan pertama dan terakhir denganmu di kota ini."jawabku..Engkau terdiam waktu itu dan kita terus saja berjalan dalam hujan.

Sayang..hari ini aku kembali ke jalan kenangan ini..jalan yang kita susuri 10 tahun yang lalu dan sengaja aku melaluinya lagi untuk merasakan bayangmu hadir disisiku.

Dan tahukah kau sayang kalau tiap kali aku datang ke kota ini aku selalu menyempatkan diri melalui jalan ini tuk sekedar merasakan kehadiranmu.Dan kali ini aku kembali datang bersama putri kecilku yang sempat bertanya "Kita mau kemana ma,jalan terus dari tadi?" Aku hanya tersenyum dan menjawab dalam hati "Engkau tak perlu tahu sayang namun kupastikan kita akan menyusuri jalan ini lagi dan lagi sepanjang jiwa masih melekat pada raga untuk berjumpa dengan kekasih hati".

Sayang,aku tahu aku mungkin tak kan berjumpa denganmu lagi namun kuharap semoga jalan kenangan ini masih kau kenang dan mari kita langkahkan kenangan kita menyusuri jalan ini.

Duhai angin..sampaikan salam rinduku untuknya..


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun