Mencari udara yang bersih terutama yang tinggal di perkotaan sangat sulit. Pagi hari menjadi pilihan utama jika ingin lari jarak jauh.
Lari 10km biasanya menghabiskan waktu sekitar 1-1,5 jam untuk pelari biasa dan 45-55 menit untuk pelari yang sudah profesional.
Dengan kata lain, pemilihan tempat dan jam lari menjadi hal penting untuk lari jarak jauh.
Penulis biasanya memilih lari di lapangan yang masih asri jika berada di daerah perkotaan atau keliling tempat jika di kabupaten/pedesaan.
Untuk mendapatkan udara yang masih segar, penulis memilih berlari dari pukul 05:30 hingga selesai pukul 06:35. Pemilihan jam penting untuk menghindari heat stroke.
Menghirup udara segar meningkatkan kadar oksigen dalam darah, sehingga semakin banyak oksigen yang beredar ke otak. Menghirup udara segar memberikan energi ke tubuh dan meningkatkan fokus. Menghirup udara segar juga dapat membuat seseorang berpikiran lebih jernih dan tajam yang berpengaruh ke aktivitas setelah olahraga.
Meningkatkan Mood
Olahraga merespons tubuh untuk menghasilkan hormon endorfin sebagai pereda rasa sakit (meredakan stres dan rasa ketidaknyamanan). Semua olahraga menghasilkan setidaknya hormon endorfin, tapi penulis lebih memilih lari. Lari setidaknya menghasilkan tiga hormon kebahagiaan, yaitu Endorfin, Serotonin, dan Dopamin.
Lari membuat tubuh menghasilkan hormon serotonin (terutama lari di alam). Hormon serotonin berfungsi untuk menstabilkan suasana hati, memberikan perasaan sejahtera, dan mengurangi kekhawatiran. Serotonin dihasilkan tubuh jika berada di alam dan berada di bawah sinar matahari.
Sesuai faktor pertama, yaitu lokasi. Berlari jarak jauh di alam memberikan sensasi yang berbeda. Melihat alam (warna hijau) memiliki efek membawa pikiran rileks. Rasa dipeluk oleh hangatnya matahari dan dimanjakan oleh alam, menenangkan pikiran. Inilah sebabnya penulis suka berlari di alam salah satunya sambil melihat kebun selada air dan mandi di sekitar mata air.