Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Saat Hewan Menjadi Sumber Pundi-pundi

27 Mei 2021   12:33 Diperbarui: 28 Mei 2021   13:42 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hewan lucu sumber pundi-pundi, sumber: envato elements

Reaksi penonton

Mengapa saya bilang memikat? Tidak tanggung-tanggung, coba Anda tengok video Otter itu. Yang melihat berjumlah sekitar 9,3 juta pasang mata. Akunnya punya kurang lebih 658 ribu subscriber.

Disukai 243 ribuan akun dan tidak disukai 6,2 ribuan akun. Tersimpulkan, sebagian besar menikmati video. Menonton seekor Otter bersama pemilik yang tidak kelihatan penampakannya (hanya tangan, sesekali kalau terlihat muka pun disensor).

Video itu memang fokus kepada si Otter sebagai artis utama. Berapa penghasilan yang didapat? Anda bayangkan sendiri. Terutama, dari iklan-iklan yang menghiasi video itu.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan

Adalah sebuah ide yang unik, memperlihatkan perilaku binatang sebagai konten di media sosial. Di luar eksploitasi berlebihan (si binatang tidak dipaksa dan memang ia suka), kelucuan, kepolosan, dan kepatuhan yang disajikannya begitu ampuh menghibur banyak orang.

Pemilik mungkin ingin berbagi kebahagiaan merawat binatang. Mungkin pula mau berbagi tip-tip bagaimana memelihara sebaik-baiknya, mulai dari jenis pakan, cara memandikan, kondisi kandang, tempat bermain, dan lainnya. 

Bersamaan itu, masuk juga sejumlah uang ke dalam pundi-pundinya. Lumayan menguntungkan. Tetapi, ada beberapa hal yang pasti menjadi perhatian mereka agar videonya menarik banyak penonton. Saya lihat dari kacamata seorang pengamat dan penikmat.

Biaya perawatan

Tidak kecil jumlah uang yang dikeluarkan untuk merawat bulu kucing. Memandikan anjing di salon hewan pun butuh biaya. Jika dikerjakan dalam rumah, berbagai peralatan harus dibeli.

Mulai dari bak mandi, sisir hewan -- tidak sembarangan, apalagi untuk yang berbulu tebal -- , pengering rambut sendiri, kotak kandang, dan lainnya, yang semuanya tentu eye cacthing, agar menarik saat direkam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun