Mengurangi potensi salah ucap
Pada sisi pendengar, dengan memutuskan diam dan memilih mendengar, kita telah mengurangi potensi salah ucap. Kesalahan berucap sejalan dengan banyaknya bicara. Semakin banyak bicara, kemungkinan salah ucap juga semakin besar.
Jika kita tidak yakin dengan yang akan dibicarakan, lebih baik kita mendengar saja. Hal ini lebih gampang daripada mengoreksi kesalahan perkataan yang tidak perlu terjadi.
Menutup ketidaktahuan
Lewat mendengar pun, dapat menyamarkan ketidaktahuan atas sebuah peristiwa. Jika kita sudah kehabisan ide dan bahan omongan, bahkan sulit berpikir untuk memecahkan masalah, sehingga bingung hendak berkata apa, mendengar dapat menutupi kekurangan itu.
Tentu, sepanjang hidup, kita tidak ingin merusak persaudaraan. Sebisa mungkin komunikasi antarteman diharapkan terus terjalin hangat, tidak ada cerita yang putus-putus dan salah tafsir karena tidak lengkap, bahkan dapat saling memberi solusi secara komprehensif.
Dengan mendengar baik, kita telah berupaya mewujudkannya.Â
"Terima kasih ya, sudah mendengar curhat saya," kata gadis itu kepada sahabatnya. Ia tersenyum dan kagum, sahabatnya masih saja mau mendengar sampai malam datang.
Ia terhibur. Sedikit beban hidup terlepas. Ada rasa haru yang meluap, karena ia masih punya sahabat yang mau mendengarkannya tanpa sedikit pun menyela dan menghakimi.
...
Jakarta
11 Mei 2021
Sang Babu Rakyat