Menghargai orang berbicara
Sopan dalam mendengar dengan cara di atas adalah bentuk menghargai orang berbicara. Kita rela bersikap baik untuk menghormati mereka. Ada wujud kesadaran dalam memanusiakan manusia. Suatu saat, hal sama juga kita alami dari mereka, sebagai balas budinya. Bukankah dihargai, itu yang kita inginkan?
Tidak merusak pola pikir
Dengan tidak memotong pembicaraan, kita sudah membantu orang untuk berpikir secara utuh dan menyelesaikan pikirannya. Terkadang, menyela ucapan membuat orang lupa atas apa yang baru saja dikatakannya.
Pola pikirnya rusak di tengah. Ia harus menyusun kembali logikanya, mengingat yang telah diucapkannya, dan itu begitu merepotkan bagi yang berkarakter pelupa.
Dipandang bersimpati
Dengan mendengarkan baik, tanpa menasihati jika tidak diminta, sekaligus menawarkan pundak untuk bersandar, kita telah terbukti bersimpati atas kesusahan dan penderitaan orang.
Orang merasa lega ada temannya yang peduli. Tanpa kita memberi solusi, mereka sudah senang. Setidaknya, ada tempat mereka meluapkan cerita kesedihan.
Cara berpikir komprehensif
Mendengar secara utuh sebuah cerita, tanpa terpotong-potong, juga ampuh membentuk pola pikir kita secara komprehensif. Kita jadi tahu penyebab masalah, kapan terjadinya, bagaimana prosesnya, siapa yang terlibat, dan lain perkara.
Dengan lengkapnya cerita, ini dapat membantu kita merumuskan solusi terbaik. Mempertimbangkan semua aspek dan mencari celah mana yang salah dan perlu diperbaiki.