Mohon tunggu...
Holly Habib Witjaksono
Holly Habib Witjaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mendengarkan podcast dengan topik ekonomi, baik itu ekonomi makro maupun mikro.

Selanjutnya

Tutup

Financial

APBN 2025 Jadi Tameng Ekonomi Indonesia di Tengah Badai Global (Edisi Juni)

25 Juni 2025   08:37 Diperbarui: 25 Juni 2025   08:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tetap menjadi “perisai” utama perekonomian nasional di tengah lonjakan harga minyak, perlambatan manufaktur dunia, dan fluktuasi pasar keuangan. Pesan itu disampaikan Kementerian Keuangan dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2025. 

Gejolak Eksternal: Konflik Timur Tengah dan Perlambatan Industri

Pecahnya konflik Israel–Iran awal bulan ini membuat harga minyak Brent sempat melesat hampir 9 % hingga menyentuh USD 78 per barel. Pada saat yang sama, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur global turun ke 49,6—masuk zona kontraksi—dan Indonesia ikut terpukul dengan PMI 47,4. Kombinasi energi mahal dan permintaan dunia yang melemah memicu risiko inflasi serta menekan kinerja ekspor. “Permintaan ekspor menurun, kami perlu menjaga pasar domestik agar mesin ekonomi tetap berputar,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu.

Pasar Keuangan Bergejolak, Rupiah Tetap Terjaga

Tingginya suku bunga di negara-negara maju dan lonjakan indeks dolar membuat rupiah bergerak volatil, sementara IHSG sempat menyentuh level volatilitas tertinggi sejak pandemi. Meski begitu, neraca perdagangan RI kembali mencatat surplus USD 4,9 miliar pada Mei 2025, memberi bantalan bagi nilai tukar. 

Pendapatan Naik, Defisit Mini

Hingga akhir Mei, pendapatan negara mencapai Rp 995,3 triliun (33,1 % target), sementara belanja terserap Rp 1.016,3 triliun (28 % pagu). Defisit yang tercatat hanya Rp 21 triliun, jauh di bawah batas 2,53 % PDB yang diamanatkan undang-undang. “Ruang fiskal ini kami manfaatkan sebagai rem-gas sesuai kebutuhan untuk menjaga momentum pertumbuhan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

Strategi Counter-Cyclical: Lindungi Daya Beli dan Dorong Investasi

APBN 2025 difokuskan pada subsidi listrik, program pangan bergizi, layanan kesehatan gratis, serta dukungan UMKM dan sektor padat karya. Pemerintah juga mengalokasikan belanja infrastruktur hijau untuk menarik investasi jangka panjang, termasuk pembangunan pusat data dan proyek energi terbarukan. 

Proyeksi dan Langkah Antisipatif

Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sama-sama memangkas proyeksi pertumbuhan global 2025 ke kisaran 2,3–2,8 %. Pemerintah menetapkan target pertumbuhan Indonesia 5,2 % dengan inflasi 2,5 %. Dengan tetap menjaga disiplin fiskal dan memanfaatkan dividen BUMN melalui sovereign wealth fund Danatara, pemerintah optimistis ekonomi domestik akan tetap resilien. “APBN kami rancang fleksibel agar bisa menyerap guncangan global sekaligus mendorong ekonomi rakyat,” tegas Sri Mulyani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun