Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Humor

Habib Rizieq? Anggap Saja "Radio Bodol"

20 November 2020   17:48 Diperbarui: 20 November 2020   17:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih heran, kenapa sampai saat ini masih banyak orang menanggapi Habib Rizieq dengan segala kontroversinya?

In case, ketika Habib Rizieq mengeluarkan sebuah statement yang dinilai "tidak pantas", banyak netizen yang menanggapi bahkan membuat tagar di twitter.

Saya kira, semua "omong besar" dari Habib Rizieq tidak perlu ditanggapi. I mean, karena sejak dulu dia sudah begitu (dengan kontroversinya).

Dalam beberapa tulisan sudah Saya jelaskan, kalau Saya "berantem" dengan FPI bukan hanya sekali, dan sudah berlangsung sejak 2016.

Awalnya, Saya pun sama dengan kalian. Saya merasa apa yang dilontarkan oleh yang bersangkutan tidak pantas, membuat panas hubungan antar umat beragama, hingga menciptakan konflik horizontal.

Namun lambat laun, Saya merasa bosan sendiri dengan apa yang dilontarkan oleh Habib Rizieq, sehingga apapun ucapannya (yang menimbulkan kegaduhan), Saya anggap sebagai "radio bodol (rusak)".

Karena hanya dengan begitu, Saya lebih bisa mengontrol emosi Saya. Dan hasilnya? Saya tidak begitu bereaksi atas apapun yang diucapkan oleh Habib Rizieq.

Saya pun menyarankan kepada kalian semua, untuk tidak memberikan reaksi yang berlebihan atas kontroversi yang ditimbulkan.

Jika ada yang bertanya, "bagaimana jika banyak orang yang setuju dengan ucapan Habib Rizieq?". Saya jawab, itu tugas kalian untuk memberikan edukasi, at least, kepada keluarga kalian terlebih dahulu agar tidak terprovokasi dengan ucapan yang bersangkutan.

Karena hanya dengan begitu (hemat Saya), dunia per-medsos-an tanah air akan lebih kondusif.

Ucapan apapun yang dikeluarkan oleh Habib Rizieq (yang bersifat provokasi), anggap saja kalau suara itu dikeluarkan oleh "radio bodol". Sehingga telinga kita tidak begitu jelas untuk mengerti apa yang kita dengar.

Andai saja orang-orang di Indonesia tidak "latah", Saya yakin, jagad dunia maya di Indonesia akan damai, tentram.

Namun akan berbeda jika orang-orang banyak yang "latah", hal itu malah akan membuat Habib Rizieq semakin bersemangat untuk "berkicau".

Karena apa? Terkadang, ada saja orang yang malah kegirangan ketika "omongan kontroversinya" direspon oleh banyak orang.

Pernah dengar istilah pansos atau panjat sosial? Apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq juga sebuah upaya "pansos", sehingga keberadaannya akan tetap ada dan, malah semakin eksis di Indonesia.

Bayangkan saja jika orang-orang mengabaikan Habib Rizieq dengan segala kontroversinya? Betapa damainya jagad dunia maya di Indonesia, karena satu "radio bodol" sudah tidak lagi mendapatkan perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun