Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melankofisa

4 Juli 2019   15:03 Diperbarui: 4 Juli 2019   15:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melankofisa. Sebuah rindu yang tak pernah terjamah. Sebuah lembah yang tak pernah dipandang ada. Dan sebuah harapan yang selalu digadaikan

Melankofisa pernah berkata. "aku adalah prasa yang tak diinginkan". Tapi lain orang, lain aku. Melankofisa bagiku adalah candu. Di mana senja kalah indah dibandingnya

Melankofisa tak terganti. Tak berwujud. Dan tak berhati

Melankofisa bisa disebut lara, sepi, penderitaan. Mungkin sajak tak bisa menggalinya. Mungkin juga tak kuasa membendungnya

Deru hujan kalah ganas. Puting beliung kalah menakutkan. Badai salju kalah dingin. Dan petir tak ada apa-apanya

Melankofisa tempat berkumpulnya tragedi. Tempat naungan seluruh semesta. Tempat bersandar segala pengaduan

Ulama kalah suci, penyair kalah kasta. Cendikiawan kalah bijak, dan pelacur kalah menggoda. Melankofisa tak tertandingi, tiada tara. Melankofisa tak terdeskripsi, tak tersaingi

Dan siapakah Melankofisa? Coba kau pejamkan mata, bernafas menghayati. Pastikan tak ada suara, pastikan tak ada siapapun. Dan ketika angin menembus otakmu, maka Melankofisa bisa kau cumbu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun