Mohon tunggu...
Haris Nursyah Arifin
Haris Nursyah Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Denpasar Bali

Mengajar di beberapa jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP/MTs/SMK/MA hingga perguruan tinggi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Harmonisasi Nusantara: Kolaborasi Hadrah dan Gamelan Bali Wujudkan Moderasi Beragama di Festival Budaya Delod Peken Tabanan VI

7 Oktober 2025   18:30 Diperbarui: 7 Oktober 2025   18:29 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Hadrah, Gamelan Bali dan Tari Kreasi Siswa Siswi Yayasan Al-Amin Tabanan Pada Festival Budaya Desa Delod Peken VI (Sumber: Dokumen Pribadi)

Di wilayah mayoritas Hindu seperti Bali, moderasi beragama bukan hanya slogan, tetapi praktik keseharian. Ketika umat Islam bebas mengekspresikan seni dan budaya mereka di panggung publik, dan diterima dengan tangan terbuka oleh mayoritas Hindu, itulah wujud nyata dari moderasi beragama yang sesungguhnya.

Peran Strategis Lembaga Pendidikan

Yayasan Al-Amin Tabanan, sebagai lembaga pendidikan Islam di tengah masyarakat mayoritas Hindu, memiliki peran strategis dalam membangun jembatan antarumat beragama. Dengan mengambil bagian aktif dalam festival budaya lokal, yayasan ini menunjukkan bahwa:

  1. Identitas Islam tidak bertentangan dengan budaya lokal: Siswa Muslim dapat tetap bangga dengan identitas keagamaan mereka sambil menghargai dan berpartisipasi dalam budaya Bali.

  2. Pendidikan harus melampaui dinding kelas: Pengalaman berkolaborasi dalam seni adalah bentuk pendidikan karakter yang membentuk generasi muda menjadi individu yang toleran, inklusif, dan menghargai keberagaman.

  3. Lembaga keagamaan dapat menjadi agen perdamaian: Alih-alih menjadi sumber konflik, lembaga keagamaan seperti Yayasan Al-Amin justru menjadi pelopor kerukunan melalui pendekatan kultural.

Delod Peken: Model Mikro Indonesia

Desa Delod Peken, dengan keberagaman warganya, adalah miniatur Indonesia. Festival Budaya Delod Peken VI yang bertajuk "Dharma Sidhi Sadhu Nuraga Winangun" (kesejahteraan tercapai melalui kebajikan dan pembangunan yang baik) bukan sekadar acara seremonial, melainkan manifestasi dari filosofi hidup bersama yang telah dipraktikkan oleh masyarakat setempat.

Dukungan dari Wakil Bupati Tabanan dan Kepala Perbekel Desa menunjukkan bahwa moderasi beragama bukan hanya urusan masyarakat sipil, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai toleransi dan kerukunan terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Resonansi untuk Indonesia

Apa yang terjadi di Gedung Kesenian I Ketut Maria pada 26 September 2025 adalah cerminan dari apa yang seharusnya terjadi di seluruh Indonesia. Kolaborasi Hadrah dan Gamelan Bali bukan hanya tentang seni, tetapi tentang bagaimana kita sebagai bangsa merespons keberagaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun