Mohon tunggu...
Wandi Pahude
Wandi Pahude Mohon Tunggu... Lainnya - Lebih senang jalan-jalan.

Receh sekali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abadi dalam Kebaikan

29 Maret 2020   01:49 Diperbarui: 29 Maret 2020   02:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Hampir 2 bulan setelah kepergianmu, tempat menyeduh tampaknya sudah asing bagiku.
Sunset, kopi, genre musik, novel yang sering kita obrolkan telang usang.


Senyuman tulus itu selalu membayangi setiap kali aku bertemu dengan teman sebayamu.


Kemarin, waktu berkunjung disalah satu desa, ada seorang bapak menceritakan kehidupan baikmu. Aku yang mendengar hanya bisa semyum sambil melukis wajahmu diantara kursi-kursi kosong disekitar itu.


Seketika aku mengingat semua dalam hening, ingatan tentang perjalanan panjang semasa menjadi mahasiswa.


Doa-doa masih tetap mengalir dari lisan-lisan tulus yang benar-benar selalu mengingat perjalanan itu.


Percaya terhadap kekuasaan-Nya, kebaikan selalu dilantunkan setiap perjumpaan.


Kau selalu ada dalam ingatan, dan aku selalu menyimpan itu semua.


Bahagialah dalam kehidupan baru nan abadi, kebaikan selalu menemui jalan untuk istirahat.


Tenanglah.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun