Mohon tunggu...
Hisyam IhsanMazaya
Hisyam IhsanMazaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Mulawarman : Jurusan Ilmu Pemerintahan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi berolahraga dengan kepribadian yang menyesuaikan keadaan. Topik konten berkaitan dengan wawasan dan pemahaman melalui pustaka yang ditemui.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prioritas Etika Birokrasi dan Kesamaan Hak dalam Penyelenggaraan Layanan

20 Juli 2022   00:04 Diperbarui: 20 Juli 2022   07:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Prioritas Etika Birokrasi

Etika birokrasi harus menempatkan kepentingan sipil dan publik diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan organisasinya. Etika lebih diarahkan pada pilihan kebijakan yang mengutamakan kepentingan sipil dan publik secara luas. Selain itu, pelayanan harus dilakukan secara adil tanpa membeda-bedakan berdasar status sosial dan ekonomi, suku, etnis, agama, partai, dan lain-lain. Latar belakang pengguna layanan tidak boleh dijadikan sebagai pertimbangan dalam memberikan pelayanan.

 

Kesamaan Hak dalam Penyelenggaraan Layanan

Penyelenggaraan layanan harus memberikan asas equal before law (kesamaan di depan hukum). Prinsip ini memberikan akses yang sama bagi semua sipil dan publik dalam menerima pelayanan (Dwiyanto : 2005). Perwujudan dari ini semua dapat dilakukan melalui penerapan etika berkomunikasi yang baik. Sebagai pelayan masyarakat, aparatur sudah seharusnya mampu melakukan teknik-teknik berkomunikasi yang baik selama memainkan perannya pada proses penyelenggaraan pelayanan.

Aparat birokrasi hendaknya memiliki daya tanggap dalam mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat melalui komunikasi yang beretika. Kepiawaian untuk berinisiatif membuka dialog percakapan dapat membantu sipil dan publik yang membutuhkan pelayanan cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan pemenuhan hak-hak sipil dan publik.

Fakta yang sering dijumpai adalah aparat birokrasi seringkali lebih memiliki etika dalam berkomunikasi selama pelayanan diselenggarakan hanya dengan pelanggan yang mereka anggap masuk dalam golongan eksekutif atau atasan dan golongan yang memiliki kekuasaan baik secara kedudukan maupun materi. Birokrasi pemerintah cenderung memberikan pelayanan yang lebih ekstra kepada mereka hingga mengesampingkan kepentingan sipil dan publik secara luas. Kebutuhan dan kepentingan pengguna layanan harus menjadi pertimbangan utama dalam proses penyelenggaraan pelayanan. 

 

Citizen's Charter

Osborne dan Plastrik (1997) mengenalkan ide Citizen's Charter (kontrak pelayanan) yang artinya adalah standar pelayaan yang ditetapkan berdasarkan masukan pelanggan dan birokrasi berjanji untuk memenuhinya. Citizen's Charter merupakan suatu pendekatan dalam memberikan pelayanan yang menempatkan pengguna layanan sebagai sentral atau pusat perhatian. Melalui Citizen's Charter, birokrasi harus menetapkan sistem untuk menangani keluhan pelanggan (sipil dan publik) salah satunya denga cara mengedepankan etika berkomunikasi selama proses pelaksanaan pelayanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun